Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok: Kalau Saya Mundur, Bisa Rusak Semuanya

Kompas.com - 20/08/2015, 19:32 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama memastikan tetap akan meneruskan penertiban permukiman liar di kawasan Kampung Pulo, Jakarta Timur. Sebab, jika tidak dilanjutkan, berarti dia akan membiarkan ribuan warga melanggar aturan dengan mendirikan permukiman liar di atas lahan negara. 

"Kalau saya mundur, bisa rusak semuanya. Jadi, saya tidak mau mundur dan tidak ada kata mundur buat saya," kata Basuki menegaskan di Balai Kota, Kamis (20/8/2015).  

Menurut Basuki, pengelolaan rumah susun sederhana sewa (rusunawa) di Jakarta semakin baik. Peraturan yang ditetapkan juga semakin ketat dengan menggunakan kartu identitas berbasis ATM.

Bahkan, lanjut dia, warga sudah takut menyewakan serta menjualbelikan unit rusun. Sebelum menerapkan aturan itu, kata Basuki, Pemprov DKI melepas 2.000 unit.

Namun, dalam waktu satu minggu, unit-unit rusun itu sudah berpindah tangan. "Makanya, saya tetapkan, orang-orang yang marah itu orang-orang yang mainin rusun," kata pria yang biasa disapa Ahok itu. 

Untuk memperbaiki sistem yang ada di rusunawa, semua oknum Dinas Perumahan dan Gedung Pemda DKI yang "bermain" telah dipecat, mulai dari Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) rusun yang ditengarai menghambat relokasi warga, staf, hingga Kepala Dinas Perumahan dan Gedung Pemda DKI Yonathan Pasodung.

Setelah wilayah Kampung Pulo rampung ditertibkan, Basuki berharap warga Bukit Duri dan sekitarnya bisa merasakan perubahannya.

"Padahal, sebelumnya saya sudah janji sama orang Kampung Pulo kalau mau pindah ke rusun, akan saya bangun sheet pile (dinding turap) di sana dan warga juga bisa tinggal di rusun sampai tujuh turunan," kata Basuki.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

7 Tahun Berdiri, Lokasi Binaan Pasar Minggu Kini Sepi Pedagang dan Pembeli

7 Tahun Berdiri, Lokasi Binaan Pasar Minggu Kini Sepi Pedagang dan Pembeli

Megapolitan
Polisi Tangkap DJ East Blake yang Diduga Sebar Video dan Foto Mesum Mantan Kekasih

Polisi Tangkap DJ East Blake yang Diduga Sebar Video dan Foto Mesum Mantan Kekasih

Megapolitan
Pihak Keluarga Bakal Temui Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah

Pihak Keluarga Bakal Temui Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Setubuhi Korban Sebelum Membunuhnya

Pembunuh Wanita Dalam Koper Setubuhi Korban Sebelum Membunuhnya

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Dikenakan Pasal Pembunuhan Berencana

Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Dikenakan Pasal Pembunuhan Berencana

Megapolitan
Tak Sadar Jarinya Digigit sampai Putus, Satpam Gereja: Ada yang Bilang 'Itu Jarinya Buntung'

Tak Sadar Jarinya Digigit sampai Putus, Satpam Gereja: Ada yang Bilang 'Itu Jarinya Buntung'

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Jadi Tersangka, Dijerat Pasal Pembunuhan dan Curas

Pembunuh Wanita Dalam Koper Jadi Tersangka, Dijerat Pasal Pembunuhan dan Curas

Megapolitan
Korban Duga Pelaku yang Gigit Jarinya hingga Putus di Bawah Pengaruh Alkohol

Korban Duga Pelaku yang Gigit Jarinya hingga Putus di Bawah Pengaruh Alkohol

Megapolitan
Geng Motor Nekat Masuk 'Kandang Tentara' di Halim, Kena Gebuk Provost Lalu Diringkus Polisi

Geng Motor Nekat Masuk 'Kandang Tentara' di Halim, Kena Gebuk Provost Lalu Diringkus Polisi

Megapolitan
Banyak Kondom Bekas Berserak, Satpol PP Jaga RTH Tubagus Angke

Banyak Kondom Bekas Berserak, Satpol PP Jaga RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Bukan Rebutan Lahan Parkir, Ini Penyebab Pria di Pondok Aren Gigit Jari Satpam Gereja hingga Putus

Bukan Rebutan Lahan Parkir, Ini Penyebab Pria di Pondok Aren Gigit Jari Satpam Gereja hingga Putus

Megapolitan
PN Jakbar Tunda Sidang Kasus Narkotika Ammar Zoni

PN Jakbar Tunda Sidang Kasus Narkotika Ammar Zoni

Megapolitan
Pelaku dan Korban Pembunuhan Wanita Dalam Koper Kerja di Perusahaan yang Sama

Pelaku dan Korban Pembunuhan Wanita Dalam Koper Kerja di Perusahaan yang Sama

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Curi Uang Rp 43 Juta Milik Perusahaan Tempat Korban Kerja

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Curi Uang Rp 43 Juta Milik Perusahaan Tempat Korban Kerja

Megapolitan
Pengemis yang Videonya Viral karena Paksa Orang Sedekah Berkali-kali Minta Dipulangkan dari RSJ Bogor

Pengemis yang Videonya Viral karena Paksa Orang Sedekah Berkali-kali Minta Dipulangkan dari RSJ Bogor

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com