Sementara itu, Camat Jatinegara Sofyan Taher menegaskan, pembongkaran Kampung Pulo sudah tercantum dalam surat perintah sehingga saat itu bukan saatnya lagi untuk bernegosiasi.
"Jadi, yang saya katakan itu bahwa saya bukan pembuat kebijakan. Saya tidak bisa memutuskan sehingga tidak bisa lagi bernegosiasi," ujar dia.
Sebelumnya, Eky Pitung mengatakan, kericuhan yang terjadi pada saat pembongkaran di Kampung Pulo justru berasal dari Sofyan Taher. Sebab, kata Eky, ucapan Sofyan-lah yang menyebabkan kericuhan pecah.
"Waktu itu, warga sedang bernegosiasi dengan polisi. Ada lurah juga saat itu. Kita kan kepinginnya duduk bareng supaya jangan dulu ada pembongkaran. Warga masih berupaya untuk mempertahankan rumahnya. Tapi, tiba-tiba camat bilang, 'Sikat saja. Enggak perlu ada negosiasi lagi'. Itu yang akhirnya memicu kemarahan warga," kata Eky.