Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasatpol PP Sebut DKI Pernah Gusur 13 Ruko Bersertifikat di Dekat Kampung Pulo

Kompas.com - 26/08/2015, 15:46 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Jauh sebelum dilakukannya penertiban permukiman warga bantaran Kali Ciliwung di Kampung Pulo, Jatinegara, Jakarta Timur, Pemerintah Provinsi DKI rupanya pernah menggusur 13 ruko yang tak jauh dari kawasan tersebut.

Ruko-ruko tersebut dulunya berdiri di atas lokasi yang saat ini telah berdiri turap beton yang tak jauh dari jembatan penghubung antara Jalan Jatinegara Barat dan Bukit Duri.

Kepala Satuan Polisi Pamong Praja DKI Jakarta Kukuh Hadi Santoso mengatakan, 13 ruko yang pernah dibongkar itu semuanya memiliki sertifikat tanah yang sah. 

"Mereka punya sertifikat dan IMB. Itu jelas-jelas ada dan ditunjukkan kepada kita," kata Kukuh di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (26/8/2015).

Menurut Kukuh, saat itu, tak ada perlawanan yang dilakukan dari para pemilik walaupun mereka menyadari bangunan yang mereka miliki adalah bangunan yang berdiri di atas lahan yang sah.

Sebab, kata Kukuh, saat itu, pihaknya menjelaskan kepada pemilik ruko bahwa pembongkaran ruko mereka dilakukan sebagai jalan masuk alat berat yang nantinya akan digunakan untuk membongkar permukiman warga di Kampung Pulo.

"Jadi, kenapa kita mulai melakukan pembongkaran di 13 ruko, karena itu untuk jalan masuk alat berat. Mereka sadar dan bisa mengerti kalau rukonya itu dibongkar untuk kepentingan orang banyak," ujar dia.

Menurut Kukuh, 13 pemilik ruko yang digusur saat itu mendapatkan biaya ganti rugi. Biaya ganti ruko diberikan sesuai nilai jual obyek pajak (NJOP).  "Karena mereka memiliki sertifikat, makanya diberikan ganti rugi," ucap Kukuh.

Beberapa hari lalu, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok mengatakan, Pemprov DKI sempat membongkar 13 ruko yang berada di Jatinegara Barat.

Hal itu dilakukan jauh sebelum Pemprov membongkar permukiman warga di Kampung Pulo. Ia menyampaikan hal tersebut untuk membantah opini yang menyebutkan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta hanya menggusur permukiman kalangan bawah.

"Itu ada sertifikat saja kita bongkar. Jadi, kalian jangan lupa sebelum membongkar 520 rumah di Kampung Pulo, saya membongkar dulu 13 ruko bersertifikat lho," kata dia saat menghadiri Lebaran Betawi di Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, Minggu (23/8/2015).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Megapolitan
Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Megapolitan
Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Megapolitan
Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Megapolitan
Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Megapolitan
Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Megapolitan
Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Megapolitan
Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Megapolitan
Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Megapolitan
Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Megapolitan
Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com