Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sulitnya Memilih Ketua RT di Blok D Rusun Cibesel Jatinegara

Kompas.com - 27/08/2015, 03:40 WIB
Tangguh Sipria Riang

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemandangan unik terjadi di Blok D Rusunawa Cipinang Besar Selatan (Cibesel), Jatinegara, Jakarta Timur, Rabu (26/8/2015). Seorang warga menunjuk warga lainnya, untuk menjadi ketua RT di Blok D. Warga yang ditunjuk pun menunjuk balik orang yang telah menunjuknya, yang dianggap pantas memimpin blok berkapasitas 100 penghuni tersebut.

"Nih dia, Bu RT kita. Eh, calon Bu RT maksudnya," ujar Waristo (35), salah satu warga di Blok D unit 307, Rabu (26/8/2015).

Seorang wanita yang ditunjuk, Atik (33), menggeleng dan menunjuk balik Waristo yang disebut sebagai kandidat kuat ketua RT 18 tersebut. "Bukan saya, tapi dia (Waristo) calon kuatnya," ujar Atik.

Kelakar warga Blok D tersebut tak hanya berlaku bagi Waristo dan Atik. Beberapa warga lainnya juga kerap melakukan hal yang sama saat ditanyakan pertanyaan serupa, "siapa ketua RT-nya?". Maklum, hingga saat ini, belum ada tanda-tanda kepengurusan RT yang tergabung dalam RW 05, Cipinang Besar Selatan tersebut.

Padahal, sudah empat bulan berjalan sejak warga relokasi dari bantaran Kali Ciliwung di sekitar Cibesel menghuni 56 unit rusun di Blok D. Apalagi, tiga dari lima blok yang ada telah memiliki ketua RT masing-masing.

Secara berurutan, Blok A-C tercatat sebagai RT 15-17. Sedangkan untuk Blok D dan E, secara otomatis akan berstatus sebagai RT 18 dan 19. "Mau enggak mau jadi saling tunjuk. Soalnya tidak ada yang mengajukan diri," ujar Waristo.

Menurut ayah empat anak tersebut, seluruh mantan warga relokasi di blok D itu sebelumnya tergabung dalam RW 06. Untuk itu, mereka meminta agar data baru nanti, warga tetap dimasukkan ke dalam lingkungan RW 06. Namun, hal tersebut tidak dikabulkan dan warga di Blok D akan tergabung dengan RW 05, seperti blok A-C sebelumnya.

Meski demikian, upaya warga untuk meminta pihak kelurahan agar segera menentukan ketua RT belum membuahkan hasil. Sehingga, dua minggu ke depan, proses usulan ketua RT sudah bisa diajukan dan langsung dilakukan pemilihan.

"Staf Lurah juga sudah datang. Jadi, desakan warga terkait pembentukan berangkat RT sudah disampaikan. Jangan sampai mereka (Pemerintah) yang pindahin kita, tapi enggak ngurusin," tutur Waristo.

Warga lainnya, Lina (37), menimpali, perangkat RT memang sangat diperlukan guna memfasilitasi setiap keluhan warga. Sehingga, warga tidak perlu bingung saat hendak mengadukan keluhannya terkait kondisi rusun.

"Repot juga kalau seluruh warga harus melapor ke pihak pengelola. Kalau ada (ketua) RT, bisa ditampung sekaligus dan disampaikan ke pengelola atau perangkat pemerintah di atasnya," ucap Lina.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com