Hal tersebut untuk menciptakan target pendapatan yang realistis. "Rapat KUA-PPAS mungkin selesai sebulan ke depan. Terlambat sedikit. Tapi tidak apa apa, agar target anggaran yang dibuat itu realistis," ujar anggota Banggar DKI, Prabowo Soenirman di gedung DPRD DKI, Jumat (28/8/2015).
Prabowo merinci target-target pendapatan DKI yang tidak tercapai. Pada tahun 2014, target pendapatan DKI adalah Rp 63 triliun akan tetapi hanya tercapai Rp 43 triliun. Pada tahun 2015 yang merupakan APBD Pergub, target pendapatan sebesar Rp 69 triliun.
Akan tetapi, sampai saat ini pendapatan yang masuk baru sekitar Rp 36 triliun. Target yang terlalu tinggi itulah yang disebut tidak realistis.
Hal itu juga yang akan dilakukan Banggar bersama dengan Pemerintah Provinsi DKI dalam rapat pembahasan ini.
Selain itu, format KUA-PPAS yang harus dibuat tahun ini sudah ditentukan harus lebih terperinci. Padahal pada tahun sebelumnya, KUA-PPAS tidak dibahas secara rinci. Hal tersebut juga merupakan salah satu faktor yang membuat pembahasan KUA-PPAS menjadi lebih lama.
Sementara itu, Sekretaris Daerah DKI Saefullah juga sepakat bahwa KUA-PPAS harus dibahas lebih lama.
Hal ini agar Pemprov DKI dapat membuat target yang tepat dan juga memungkinkan untuk dicapai. Sehingga, tidak ada lagi kejadian Pemprov yang tidak pernah bisa memenuhi target pendapatan.
Saefullah pun masih yakin bahwa pembahasan KUA-PPAS ini bisa selesai tepat waktu meskipun waktu pembahasannya lama.
"Mudah-mudahan dengan ini target bisa tercapai dan agak lama enggak masalah, yang penting tepat waktu. Memang harusnya begitu jadi enggak ada yang saling menyalahkan," ujar Saefullah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.