Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Salut Sama Pak Ahok, tapi yang Lebih Dekat sama Rakyat Ya Pak Jokowi"

Kompas.com - 01/09/2015, 14:06 WIB
Andri Donnal Putera

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Kehadiran Presiden Joko Widodo di Kelurahan Kedoya Utara, Kecamatan Kebon Jeruk, Jakarta Barat, hari Selasa ini, mengembalikan kenangan Ketua RT 05 RW 08 Kedoya Utara Achmadi. Dia mengaku sangat terkesan ketika dulu Jokowi mendatangi wilayahnya yang menjadi wilayah banjir.

Meski Jokowi telah menjabat sebagai Presiden RI, Achmadi tetap merasa memiliki kedekatan dengan Jokowi. Jokowi, kata dia, sempat beberapa kali mengunjungi warga di wilayah Kedoya.

"Kayak bukan presiden, kayak masih gubernur deh Pak Jokowi itu. Saya masih ingat betul pas banjir kami dikasih bantuan," kata Achmadi kepada Kompas.com, Selasa (1/9/2015) siang, sembari mengatur anak-anak berbaris rapi menanti Jokowi tiba.

Achmadi pun membandingkan Jokowi dengan Gubernur DKI Jakarta saat ini, Basuki Tjahaja Purnama. Menurut dia, Basuki tidak pernah datang ke sana.

Meski demikian, Achmadi mengaku salut dengan ketegasan pria yang akrab disapa Ahok itu dalam memerintah dan menghukum para pejabat nakal.

"Salutlah sama Pak Ahok. Tapi, tetap, yang paling dekat sama rakyat itu ya Pak Jokowi," ujar Achmadi.

Baca juga: "Jangan Bawa Dua Kupon Pas Pak Presiden Bagi-bagi Sembako"

Hingga pukul 13.50 WIB, Jokowi belum kunjung tiba di lokasi. Sementara warga sudah berhamburan dan berdesak-desakan menanti Jokowi sambil kepanasan di bawah terik sinar matahari. Tidak sedikit juga ibu-ibu yang membawa anak mereka dengan digendong sambil berimpitan di dalam antrean untuk mengambil sembako.

Setelah dari Kedoya Utara, Jokowi akan berpindah tempat ke Mushala Sohibul Istiqomah, Jalan Kalianyar II RT 06 RW 01, Kelurahan Kalianyar, Kecamatan Tambora, Jakarta Barat. Tujuan kedatangannya sama dengan tujuan ke Kedoya Utara, yakni untuk membagikan sembako kepada warga.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ulah Nekat Pria di Jakut, Curi Ban Beserta Peleknya dari Mobil yang Terparkir gara-gara Terlilit Utang

Ulah Nekat Pria di Jakut, Curi Ban Beserta Peleknya dari Mobil yang Terparkir gara-gara Terlilit Utang

Megapolitan
Dharma Pongrekun Unggah 840.640 Dukungan Warga DKI ke Silon, KPU: Syarat Minimal Terpenuhi

Dharma Pongrekun Unggah 840.640 Dukungan Warga DKI ke Silon, KPU: Syarat Minimal Terpenuhi

Megapolitan
Istri Oknum Pejabat Kemenhub Akui Suaminya Ucap Sumpah Sambil Injak Kitab Suci

Istri Oknum Pejabat Kemenhub Akui Suaminya Ucap Sumpah Sambil Injak Kitab Suci

Megapolitan
Polisi Tangkap Pelaku Tabrak Lari di Gambir yang Sebabkan Ibu Hamil Keguguran

Polisi Tangkap Pelaku Tabrak Lari di Gambir yang Sebabkan Ibu Hamil Keguguran

Megapolitan
Polisi Akan Datangi Rumah Pemilik Fortuner yang Halangi Perjalanan Ambulans di Depok

Polisi Akan Datangi Rumah Pemilik Fortuner yang Halangi Perjalanan Ambulans di Depok

Megapolitan
Polisi Selidiki Kasus Penistaan Agama yang Diduga Dilakukan Oknum Pejabat Kemenhub

Polisi Selidiki Kasus Penistaan Agama yang Diduga Dilakukan Oknum Pejabat Kemenhub

Megapolitan
Viral Video Perundungan Pelajar di Citayam, Korban Telepon Orangtua Minta Dijemput

Viral Video Perundungan Pelajar di Citayam, Korban Telepon Orangtua Minta Dijemput

Megapolitan
Curhat Warga Rawajati: Kalau Ada Air Kiriman dari Bogor, Banjirnya kayak Lautan

Curhat Warga Rawajati: Kalau Ada Air Kiriman dari Bogor, Banjirnya kayak Lautan

Megapolitan
Heru Budi Bakal Lanjutkan Pelebaran Sungai Ciliwung, Warga Terdampak Akan Didata

Heru Budi Bakal Lanjutkan Pelebaran Sungai Ciliwung, Warga Terdampak Akan Didata

Megapolitan
Ibu Hamil Jadi Korban Tabrak Lari di Gambir, Kandungannya Keguguran

Ibu Hamil Jadi Korban Tabrak Lari di Gambir, Kandungannya Keguguran

Megapolitan
Jawab Kritikan Ahok Soal Penonaktifan NIK KTP, Heru Budi: Pemprov DKI Hanya Menegakkan Aturan

Jawab Kritikan Ahok Soal Penonaktifan NIK KTP, Heru Budi: Pemprov DKI Hanya Menegakkan Aturan

Megapolitan
Paus Fransiskus ke Indonesia September 2024, KWI: Bawa Pesan Persaudaraan Umat Manusia

Paus Fransiskus ke Indonesia September 2024, KWI: Bawa Pesan Persaudaraan Umat Manusia

Megapolitan
Diterima Jadi Polisi, Casis Bintara Korban Begal: Awalnya Berpikir Saya Gagal

Diterima Jadi Polisi, Casis Bintara Korban Begal: Awalnya Berpikir Saya Gagal

Megapolitan
Polisi Kantongi Identitas Pengemudi Fortuner yang Halangi Laju Ambulans di Depok

Polisi Kantongi Identitas Pengemudi Fortuner yang Halangi Laju Ambulans di Depok

Megapolitan
Dapat Ganti Untung Normalisasi Ciliwung, Warga Rawajati Langsung Beli Rumah Baru

Dapat Ganti Untung Normalisasi Ciliwung, Warga Rawajati Langsung Beli Rumah Baru

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com