Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

DPRD Sesalkan Dirut Jakpro Tak Pernah Penuhi Panggilan Pansus LHP BPK

Kompas.com - 07/09/2015, 17:13 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - DPRD DKI Jakarta menilai Direktur Utama PT Jakarta Propertindo Abdul Hadi tidak kooperatif. Sebab Abdul Hadi tidak pernah memenuhi panggilan panitia khusus laporan hasil pemeriksaan Badan Pemeriksa Keuangan (LHP BPK) terhadap laporan keuangan Pemprov DKI Jakarta 2014.

Ketua Pansus LHP BPK Triwisaksana mengatakan banyak pengelolaan aset bermasalah milik Pemprov DKI yang terkait dengan Jakpro. Atas dasar itu, ia menilai DPRD DKI perlu mengklarifikasi langsung hal tersebut ke Abdul.

"Jadi, kalau kita panggil seharusnya yang bersangkutan datang. Tapi sejauh ini belum pernah," kata Sani saat rapat Pansus LHP BPK di Gedung DPRD DKI, Senin (7/9/2015).

Sejumlah temuan BPK tentang aset bermasalah yang terkait dengan Jakpro adalah yang berhubungan dengan tanah di Jalan Raya Pluit Jembatan Tiga Barat, Jakarta Utara seluas 15.986 meter persegi dengan nilai sekitar Rp 27 miliar; tanah di Teluk Gong, Jakarta Utara seluas 3.500 meter persegi dengan nilai sekitar Rp 1 miliar; dan tanah di Pluit Timur, Jakarta Utara seluas 60.513 meter persegi dengan 20 persen dari NJOP dan total nilai Rp 15 miliar akan dikurangi demi peruntukkan sebagai hutan kota.

Selain itu, ada pula tanah di Pluit Timur, Jakarta Utara seluas 47.422 meter persegi, dengan 20 persen dari NJOP dan total nilai Rp 12 miliar akan dikurangi sebagai hutan kota; dan tanah di Pluit Karang Ayu, Jakarta Utara seluas 12.000 meter persegi dengan 20 persen dari NJOP dan total nilai sekitar Rp 4,4 miliar akan dikurangi sebagai hutan kota.

Sani kemudian meminta Abdul memenuhi panggilan timnya dalam rapat pansus yang akan digelar Selasa (7/9/2015). "Kalau tidak hadir nanti akan jadi catatan penting saat pansus penyampaian laporan rekomendasi," ujar dia.

Pansus LHP BPK mulai bekerja sejak awal Agustus. Mereka memiliki tenggat waktu 60 hari untuk menyelesaikan tindak lanjut temuan yang disampaikan oleh BPK. Temuan oleh BPK sendiri disampaikan pada 6 Juli 2015.

"Harusnya sih tenggat waktunya hari ini. Cuma kita pending jadi besok. Untuk rapat besok kita minta Wagub dan Kepala BPKAD ikut hadir," ucap Sani.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PN Jakbar Tunda Sidang Kasus Narkotika Ammar Zoni

PN Jakbar Tunda Sidang Kasus Narkotika Ammar Zoni

Megapolitan
Pelaku dan Korban Pembunuhan Wanita Dalam Koper Kerja di Perusahaan yang Sama

Pelaku dan Korban Pembunuhan Wanita Dalam Koper Kerja di Perusahaan yang Sama

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Curi Uang Rp 43 Juta Milik Perusahaan Tempat Korban Kerja

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Curi Uang Rp 43 Juta Milik Perusahaan Tempat Korban Kerja

Megapolitan
Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah Berkali-kali Minta Dipulangkan dari RSJ Bogor

Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah Berkali-kali Minta Dipulangkan dari RSJ Bogor

Megapolitan
Mengaku Kerja di Minimarket, Pemuda Curi Uang Rp 43 Juta dari Brankas Toko

Mengaku Kerja di Minimarket, Pemuda Curi Uang Rp 43 Juta dari Brankas Toko

Megapolitan
Kronologi Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus, Kesal Teman Korban Ikut Memarkirkan Kendaraan

Kronologi Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus, Kesal Teman Korban Ikut Memarkirkan Kendaraan

Megapolitan
Syarat Maju Pilkada DKI Jalur Independen: KTP dan Pernyataan Dukungan Warga

Syarat Maju Pilkada DKI Jalur Independen: KTP dan Pernyataan Dukungan Warga

Megapolitan
17 Kambing Milik Warga Depok Dicuri, Hanya Sisakan Jeroan di Kandang

17 Kambing Milik Warga Depok Dicuri, Hanya Sisakan Jeroan di Kandang

Megapolitan
Pintu Rumah Tak Dikunci, Motor Warga di Sunter Dicuri Maling

Pintu Rumah Tak Dikunci, Motor Warga di Sunter Dicuri Maling

Megapolitan
Viral Video Geng Motor Bawa Sajam Masuk Kompleks TNI di Halim, Berakhir Diciduk Polisi

Viral Video Geng Motor Bawa Sajam Masuk Kompleks TNI di Halim, Berakhir Diciduk Polisi

Megapolitan
Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah Bakal Dipindahkan ke Panti ODGJ di Bandung

Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah Bakal Dipindahkan ke Panti ODGJ di Bandung

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Curi Uang Korban

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Curi Uang Korban

Megapolitan
Ketua RW Nonaktif di Kalideres Bantah Gelapkan Dana Kebersihan Warga, Klaim Dibela DPRD

Ketua RW Nonaktif di Kalideres Bantah Gelapkan Dana Kebersihan Warga, Klaim Dibela DPRD

Megapolitan
Menjelang Pendaftaran Cagub Independen, Tim Dharma Pongrekun Konsultasi ke KPU DKI

Menjelang Pendaftaran Cagub Independen, Tim Dharma Pongrekun Konsultasi ke KPU DKI

Megapolitan
DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com