Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok Minta Bangunan Liar di Taman BMW Dibongkar

Kompas.com - 14/09/2015, 14:31 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menginstruksikan Pemerintah Kota Jakarta Utara dan Satpol PP untuk membongkar bangunan liar yang berada di lahan Pemprov DKI di Taman BMW, Tanjung Priok. 

"Saya minta Wali Kota tertibkan bangunan liar di lahan Taman BMW. Pak Kukuh (Kepala Satpol PP DKI) ini harus back up Wali Kota," kata Basuki di Balai Kota, Senin (14/9/2015). 

Dia juga menginstruksikan Wali Kota Jakarta Utara Rustam Effendy untuk berkirim surat kepada Perusahaan Listrik Negara (PLN) dan memutus aliran listrik di sana.

Sebab, lanjut dia, penghuni permukiman liar di Taman BMW merupakan warga yang tidak memiliki KTP. Tak hanya itu, ia juga menginstruksikan Dinas Perhubungan dan Transportasi (Dishubtrans) DKI menindak puluhan unit kendaraan berat atau kontainer yang selama ini parkir di area Taman BMW.

Jika masih membandel, Basuki meminta Dishubtrans DKI mengandangkan kontainer-kontainer tersebut. 

"PLN harus putus aliran listrik ke situ. Mereka semua itu kan penduduk liar, tidak punya KTP. Pokoknya ini kita harus jalan dan nanti Bu Ratna (Kepala Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI) juga menanam pohon di sana," kata Ahok, sapaan Basuki.

Pada kesempatan berbeda, Rustam mengatakan, penertiban Taman BMW sedang dalam tahap persiapan.

Menurut dia, penertiban Taman BMW ini untuk mendukung pelaksanaan Asian Games 2018. Ada 141 bangunan dengan total 350 jiwa yang harus ditertibkan.

"Di sana ada pemulung, ada juga pembuatan kerajinan arang, ada juga kontainer-kontainer. Nah itu yang nanti dikeluarkan," kata Rustam. 

Di sana, lanjut dia, juga tidak terbentuk RT/RW. Warga yang menetap di sana tidak memiliki KTP sesuai dengan alamatnya.

Bahkan, hampir semuanya memiliki KTP daerah. Lebih lanjut, ada sekitar 50-60 truk kontainer yang setiap hari parkir di Taman BMW. Rustam berjanji menyosialisasikan kepada wartawan jika penertiban akan dilaksanakan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Megapolitan
Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Megapolitan
Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Megapolitan
KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

Megapolitan
Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Megapolitan
Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Megapolitan
Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Megapolitan
Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Megapolitan
Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Megapolitan
Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Megapolitan
Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Sediakan Alat Pijat dan 'Treadmill' untuk Calon Jemaah Haji

Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Sediakan Alat Pijat dan "Treadmill" untuk Calon Jemaah Haji

Megapolitan
Penampakan Rumah TKP Penusukan Seorang Ibu oleh Remaja Mabuk di Bogor, Sepi dan Tak Ada Garis Polisi

Penampakan Rumah TKP Penusukan Seorang Ibu oleh Remaja Mabuk di Bogor, Sepi dan Tak Ada Garis Polisi

Megapolitan
Anggap Pendaftaran Cagub Independen DKI Formalitas, Dharma Pongrekun: Mustahil Kumpulkan 618.000 Pendukung

Anggap Pendaftaran Cagub Independen DKI Formalitas, Dharma Pongrekun: Mustahil Kumpulkan 618.000 Pendukung

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com