Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Menerima Saja Susah, 'Gimana' Merawatnya..."

Kompas.com - 16/09/2015, 12:32 WIB
KOMPAS.com — Rabu (16/9/2015) pagi, ada pemandangan yang agak berbeda di perempatan Permata Hijau, tepatnya di wilayah yang tengah dibangun jembatan layang. Sejumlah anak berseragam putih dipadu celana atau rok kotak-kotak kombinasi warna merah tua, biru kehitam-hitaman, tampak sibuk menawarkan pohon yang ada di tangan mereka. Tampak pula sejumlah spanduk yang intinya mengingatkan orang akan pentingnya lapisan ozon.

"Pohon Pak, gratis... Pohon Bu, gratis...," demikian kalimat yang meluncur dari mulut seorang siswa ketika mendekati mobil sedan yang berhenti karena sedang lampu merah. Senyum pun tersungging di bibirnya tatkala pohon yang ditawarkan diterima oleh seorang ibu yang duduk di belakang mobil sedan.

Namun, tak semua tawarannya diterima. Ada yang memberikan isyarat menolak dengan cara melambaikan tangan, ada pula yang tidak memberikan reaksi apa pun. Namun, anak-anak tak peduli dengan semua reaksi tersebut karena mereka tetap tampak ceria melakukan aksi membagi pohon secara gratis kepada para pengguna motor dan mobil yang melintasi kawasan tersebut.

Rupanya, anak-anak tersebut merupakan perwakilan dari TK, SD, dan SMP Tarakanita 3 Jakarta. Mereka didampingi beberapa guru, termasuk Wakil Kepala Sekolah Emeliana Makaria Tarigan SS, serta sejumlah orangtua murid. Mereka melakukan aksi bagi-bagi lebih dari 300 pohon secara gratis sebagai bagian dari peringatan Hari Ozon Sedunia yang jatuh pada setiap 16 September.

Tak cuma para murid. Guru dan sejumlah orangtua juga ikut "menjajakan" pohon kepada setiap orang yang melintas. Reaksinya pun hampir sama seperti yang diterima para murid, ada yang menerima, tetapi tak sedikit pula yang menolak.

"Rasanya jauh lebih mudah membeli dan menyediakan pohon-pohon ini dibandingkan memberikan secara gratis kepada orang-orang karena banyak yang tidak mau menerima," ujar Fely, yang juga Ketua Paguyuban Orangtua Murid SD Tarakanita 3.

Hal senada pun diungkapkan guru SD Tarakanita 3, Eka. "Menerima saja tidak mau, gimana merawatnya?" ujar guru olahraga tersebut mengenai kurangnya kesadaran orang tentang lingkungan hidup.

Sekolah Tarakanita 3 sudah sejak lima tahun lalu selalu menggelar aksi yang mengingatkan masyarakat akan pentingnya lapisan ozon. Entah bagaimana efeknya kepada masyarakat, tetapi pihak sekolah mengaku takkan berhenti melakukan aksi tersebut sebagai bagian dari pendidikan para siswa.

"Ini momen yang tepat dengan peringatan Hari Ozon sehingga kami melakukan hal ini sebagai edukasi kepada masyarakat agar tetap peduli kepada lingkungan. Tak masalah jika nanti ada orang yang menerima atau tidak, ttapi yang kami tekankan adalah pendidikan. Jadi, apa pun yang terjadi, kami akan tetap fokus dengan masalah lingkungan," ujar Kepala Sekolah SD Tarakanita 3, Floriberta Endar Artika, SE.

Endar pun membeberkan bahwa atas ketekunan menanamkan wawasan peduli lingkungan hidup di wilayah sekolah, Tarakanita 3 berhasil menyabet penghargaan Adiwiyata tingkat nasional. Ini membuat pihak sekolah semakin giat menanamkan mental untuk peduli lingkungan kepada para muridnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kapolda Metro Larang Anggotanya Bawa Senjata Api Saat Amankan Aksi 'May Day'

Kapolda Metro Larang Anggotanya Bawa Senjata Api Saat Amankan Aksi "May Day"

Megapolitan
3.454 Personel Gabungan Amankan Aksi “May Day” di Jakarta Hari Ini

3.454 Personel Gabungan Amankan Aksi “May Day” di Jakarta Hari Ini

Megapolitan
Ada Aksi “May Day”, Polisi Imbau Masyarakat Hindari Sekitar GBK dan Patung Kuda

Ada Aksi “May Day”, Polisi Imbau Masyarakat Hindari Sekitar GBK dan Patung Kuda

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 1 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 1 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Spanduk Protes “Jalan Ini Sudah Mati” di Cipayung Depok | Polisi Temukan Tisu “Magic” di Tas Hitam Diduga Milik Brigadir RAT

[POPULER JABODETABEK] Spanduk Protes “Jalan Ini Sudah Mati” di Cipayung Depok | Polisi Temukan Tisu “Magic” di Tas Hitam Diduga Milik Brigadir RAT

Megapolitan
Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Megapolitan
Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDIP

Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDIP

Megapolitan
Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Megapolitan
'Mayday', 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

"Mayday", 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

Megapolitan
Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Megapolitan
3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

Megapolitan
Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Megapolitan
PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

Megapolitan
Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Megapolitan
Anggota Polisi Bunuh Diri, Psikolog Forensik: Ada Masalah Kesulitan Hidup Sekian Lama...

Anggota Polisi Bunuh Diri, Psikolog Forensik: Ada Masalah Kesulitan Hidup Sekian Lama...

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com