Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Tujuan Ahok Kunjungi Rotterdam

Kompas.com - 18/09/2015, 18:03 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Akhir pekan ini, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) bakal mengunjungi Rotterdam, Belanda. Basuki ingin mempelajari beberapa hal dari Pemerintah Rotterdam.

Salah satunya adalah sistem gasifikasi atau sistem pengolahan lumpur di waduk untuk menjadi tenaga listrik dan air bersih bagi warga.

"Ternyata, enggak perlu ke Swiss karena di Belanda ada sistem gasifikasi, di kota apa gitu. Kami akan lihat pengolahan lumpur dan sampah jadi energi," kata Basuki di Balai Kota, Jumat (18/9/2015). [Baca: Wali Kota Rotterdam Malu Undangannya Selalu Ditolak Ahok]

Oleh karena itu, Basuki akan mengajak PT Jakarta Propertindo (Jakpro) dan PT Pembangunan Jaya untuk mempelajari serta menerapkan sistem itu di Ibu Kota.

Selain itu, Basuki juga ingin meniru reklamasi serta pembangunan Pelabuhan Rotterdam. Basuki berencana membangun pelabuhan di kawasan Pulau O, P, dan Q seluas 100 hektar. [Baca: Ahok Ingin Tiru Pelabuhan dan Reklamasi di Rotterdam]

Pulau hasil reklamasi itu tidak jauh dari kawasan Marunda dan Tanjung Priok. Pelabuhan ini nantinya akan jadi pusat logistik, bukan hanya untuk Jakarta, melainkan juga daerah sekitar, seperti Banten, Jawa Barat, dan Jawa Tengah.

Pembangunan pelabuhan baru itu juga untuk mendukung pengoperasian Pelabuhan Tanjung Priok.

"Banyak (warga) yang menolak pembangunan Pelabuhan Rotterdam karena kapal saja tidak punya. Tapi, akhirnya pelabuhan itu berfungsi sebagai logistik ekspor impor, barang-barang dari Jerman lewat Pelabuhan Rotterdam semua," kata Basuki. [Baca: Ingat Kata Foke, Ahok Akhirnya ke Rotterdam]

"Makanya, kami juga mau mempelajari keberanian pemimpin berani ambil keputusan yang tidak populer. Buktinya kebijakan tidak populer itu bermanfaat untuk orang," kata Basuki. 

Selain mengajak beberapa pejabat DKI, pejabat BUMD DKI, Basuki juga mengikutsertakan stafnya yang mengerti hukum dan bisnis agar dapat menjalin kerja sama secara business to business (B to B) dengan Rotterdam.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
9 Jam Berdarah: RN Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RN Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

Megapolitan
Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Megapolitan
Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Megapolitan
Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com