Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sambutan Meriah untuk Ahok di Belanda, Mulai dari Schiphol hingga KBRI

Kompas.com - 21/09/2015, 11:10 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mendapat sambutan meriah ketika tiba di Belanda, Minggu (20/9/2015). Dia disambut langsung oleh WNI yang tinggal di sana, di Bandara Schiphol, Amsterdam.

Kedatangan Basuki di Belanda rupanya sudah dinanti-nanti. WNI yang kebanyakan ibu-ibu terus berkomunikasi langsung dengan Basuki melalui WhatsApp. WNI diperkenankan hadir menemui Basuki langsung di Wisma KBRI pukul 20.00 waktu setempat, Minggu malam.

Dari video yang diunggah pemilik akun Facebook Yasmine Soraya, ibu-ibu terlihat menyambut Basuki dengan membawa setangkai bunga mawar putih dan merah. Mereka membawa banner ucapan "Welkom Pak Ahok".

Menurut Yasmine, mereka yang menyambut Ahok sudah berangkat dari rumahnya pukul 04.00 pagi. Bahkan, pada jam itu, sudah ada yang di kereta. Ada juga yang menginap di hotel dekat bandara demi menyambut Basuki.

Saat Basuki tiba, dia langsung diserbu oleh para ibu itu. Mereka berebutan menyerahkan bunga mawar dan berusaha bersalaman dan menciumi Basuki. Dengan tersenyum, Basuki melayani mereka.

"Pak... foto Pak... Foto Pak," teriak ibu-ibu.

"Jangan cium... jangan cium, bau... bau, ha-ha-ha..." suara seorang pria.

"Pak Bugi, silakan kasih salam dulu," kata seorang ibu yang menyambut Basuki.

"Pak Ahok, selamat datang di Belanda. Semoga sukses," kata Bugi yang menyalami Basuki.

"Horee...  foto-foto..." teriak mereka.

Dalam akun Instagram-nya, basukibtp, Basuki mengunggah foto-foto kegiatan selama di Belanda.

Dari Schiphol, Basuki langsung menuju Old Port Rotterdam. Di sana, dia bertemu langsung dengan Direksi Port of Notterdam didampingi pihak Pelindo.

Malamnya, Basuki bertemu dengan WNI di KBRI untuk Belanda. Di sana, jumlah orang yang datang terlihat memenuhi ruangan. Mereka mendengarkan dan mengabadikan pertemuan dengan Basuki melalui ponsel masing-masing.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jawab Kritikan Ahok Soal Penonaktifan NIK KTP, Heru Budi : Pemprov DKI Hanya Menegakkan Aturan

Jawab Kritikan Ahok Soal Penonaktifan NIK KTP, Heru Budi : Pemprov DKI Hanya Menegakkan Aturan

Megapolitan
Paus Fransiskus ke Indonesia September 2024, KWI: Bawa Pesan Persaudaraan Umat Manusia

Paus Fransiskus ke Indonesia September 2024, KWI: Bawa Pesan Persaudaraan Umat Manusia

Megapolitan
Diterima Jadi Polisi, Casis Bintara Korban Begal: Awalnya Berpikir Saya Gagal

Diterima Jadi Polisi, Casis Bintara Korban Begal: Awalnya Berpikir Saya Gagal

Megapolitan
Polisi Kantongi Identitas Pengemudi Fortuner yang Halangi Laju Ambulans di Depok

Polisi Kantongi Identitas Pengemudi Fortuner yang Halangi Laju Ambulans di Depok

Megapolitan
Dapat Ganti Untung Normalisasi Ciliwung, Warga Rawajati Langsung Beli Rumah Baru

Dapat Ganti Untung Normalisasi Ciliwung, Warga Rawajati Langsung Beli Rumah Baru

Megapolitan
Tak Gentarnya Jukir Liar di Minimarket, Masih Nekat Beroperasi meski Baru Ditertibkan

Tak Gentarnya Jukir Liar di Minimarket, Masih Nekat Beroperasi meski Baru Ditertibkan

Megapolitan
Kilas Balik Kasus Pembunuhan Vina Cirebon, Kronologi hingga Rekayasa Kematian

Kilas Balik Kasus Pembunuhan Vina Cirebon, Kronologi hingga Rekayasa Kematian

Megapolitan
Dikritik Ahok soal Penonaktifan NIK KTP Warga Jakarta, Heru Budi Buka Suara

Dikritik Ahok soal Penonaktifan NIK KTP Warga Jakarta, Heru Budi Buka Suara

Megapolitan
Walkot Depok Terbitkan Aturan Soal 'Study Tour', Minta Kegiatan Dilaksanakan di Dalam Kota

Walkot Depok Terbitkan Aturan Soal "Study Tour", Minta Kegiatan Dilaksanakan di Dalam Kota

Megapolitan
Rumahnya Digusur Imbas Normalisasi Kali Ciliwung, Warga: Kita Ikut Aturan Pemerintah Saja

Rumahnya Digusur Imbas Normalisasi Kali Ciliwung, Warga: Kita Ikut Aturan Pemerintah Saja

Megapolitan
KPU Kota Bogor Lantik 30 Anggota PPK untuk Kawal Pilkada 2024

KPU Kota Bogor Lantik 30 Anggota PPK untuk Kawal Pilkada 2024

Megapolitan
Mau Bikin 'Pulau Sampah', Heru Budi: Sampah Sudah Enggak Bisa Dikelola di Lahan Daratan

Mau Bikin "Pulau Sampah", Heru Budi: Sampah Sudah Enggak Bisa Dikelola di Lahan Daratan

Megapolitan
Polri Gerebek Gudang Penyelundupan 91.246 Benih Bening Lobster di Bogor

Polri Gerebek Gudang Penyelundupan 91.246 Benih Bening Lobster di Bogor

Megapolitan
Walkot Jaksel: Warga Rawajati yang Terdampak Normalisasi Ciliwung Tidak Ada yang Protes

Walkot Jaksel: Warga Rawajati yang Terdampak Normalisasi Ciliwung Tidak Ada yang Protes

Megapolitan
4 Pelaku Sudah Ditangkap, Mobil Curian di Tajur Bogor Belum Ditemukan

4 Pelaku Sudah Ditangkap, Mobil Curian di Tajur Bogor Belum Ditemukan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com