Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok Tawarkan Warga Tambora Jual Tanahnya, Camat Tambora Akan "Jemput Bola"

Kompas.com - 28/09/2015, 19:50 WIB
Andri Donnal Putera

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur DKI Jakarta Basuki "Ahok" Tjahaja Purnama menawarkan agar warga di Tambora, Jakarta Barat, menjual lahannya kepada Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI. Lahan itu akan digunakan untuk keperluan pembangunan rumah susun (rusun).

Pembangunan dianggap penting untuk mengatasi kepadatan penduduk di wilayah Tambora. Terlebih lagi, kawasan itu kerap dilanda kebakaran.

Menanggapi tawaran itu, Camat Tambora Mursidin mengaku akan segera mengatur pertemuan dengan warga Tambora. Warga yang diundang tidak hanya dari wilayah Kebon Sayur, tempat terjadinya kebakaran besar, Sabtu (26/9/2015), tetapi juga semua warga di wilayah Tambora.

"Ini kan habis kebakaran, masih banyak yang mau dibenahi. Pekan depan, kira-kira, saya adakan pertemuan sama warga, membicarakan baiknya gimana. Saya pastinya mendukung kebijakan Pak Gubernur," kata Mursidin kepada Kompas.com, Senin (28/9/2015) malam.

Ada sekitar 130 kepala keluarga yang terkena dampak akibat kebakaran di Kebon Sayur. Secara kasatmata, selain dipenuhi dengan permukiman padat penduduk, kawasan Tambora juga dipenuhi oleh pertokoan dan tempat-tempat usaha.

"Daerah Tambora ini memang sangat butuh rusun, sangat berguna kalau ada rusun," tutur Mursidin.

Jika warga memiliki sertifikat tetapi lahannya kumuh, Basuki bakal membongkar setengah lahan tersebut menjadi taman. Kemudian, sebagian lahannya akan dibangun menjadi rumah susun sederhana sewa (rusunawa) berkonsep apartemen. Pemprov DKI akan membeli 1,5 kali luas lahan tanah milik warga.

"Jadi, kalau dia punya tanah 100 meter, apartemennya itu dapat 150 meter persegi. Kalau satu apartemen kira-kira 30 meter persegi, dia dapat lima unit plus sertifikat hak milik juga. Kemudian, warga yang tidak punya sertifikat kepemilikan lahan gimana? Ya sudah, saya beli 1,2 kali luas lahan kamu, jadi seimbang dapat tanahnya," ujar Basuki.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Megapolitan
Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Megapolitan
Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Megapolitan
DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

Megapolitan
Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

Megapolitan
Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com