Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anjing Polisi Masuki Rumah Warga Saat Selidiki Pembunuhan Bocah Dalam Kardus

Kompas.com - 04/10/2015, 17:54 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com — Polisi menurunkan seekor anjing pelacak ke lokasi tempat pembuangan mayat PNF (9) di Jalan Sahabat di Kelurahan Kamal, Kecamatan Kalideres, Jakarta Barat, Minggu (4/10/2015).

Anjing pelacak dengan fungsi pelacakan kriminal umum itu berasal dari Unit Polisi Satwa Ditsabhara Polda Metro Jaya. Anjing itu bernama Tina, berjenis Belgian Mallinois, dan berjenis kelamin betina.

Tina diminta melacak dengan lebih dulu mengendus sebuah kain yang dipakai untuk menyumpal mulut korban oleh pelaku. Begitu Tina bergerak, warga yang menonton dari dekat lekas berhamburan. Akibatnya, Tina pun ikut panik. Polisi yang ada di situ pun jadi marah melihat kelakuan warga.

"Wah susah kalau terlalu banyak," ujar Adjiy (pawang). 

Kemudian, polisi menyuruh warga untuk minggir, baru Tina mulai disuruh bergerak lagi.

"Good, good," ujar pawang begitu Tina bergerak.

Tina bergerak ke arah sebuah lahan kosong yang berada di dekat lokasi pembuangan mayat PNF. Lahan luas itu berupa tanah kering dan pecah, dengan semak yang tumbuh jarang-jarang di area lahan itu.

Anjing pelacak ini tak mengendus ke bawah, tetapi mengendus dengan menaikkan hidungnya ke atas.

Saat Tina berlari, polisi dan puluhan warga mengejarnya dari belakang. Tina mengarah ke tepian area lahan yang berbatasan dengan permukiman warga. Dia kemudian masuk ke lokasi rumah-rumah petak semipermanen berderet.

Lalu, Tina masuk ke salah satu rumah. Polisi mengeluarkan penghuni rumahnya dulu.
Tina kelihatan menuju ke dapur rumah, mencium-cium di situ, tetapi tak menyalak.

Polisi yang mengikutinya kemudian membuka-buka beberapa bungkusan di dalam rumah.
Setelah dibongkar, polisi kemudian menutupnya dan menaruhnya kembali.
Beberapa anggota polisi berpangkat bintara sempat saling memberi kode.

"Eh, perhatikan yang muda," kata seorang polisi.

Dia melirik ke seorang lelaki muda bermata bulat. Lelaki muda itu memang berasal dari rumah yang dimasuki Tina.

Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Komisaris Besar Krishna Murti mengatakan, hari ini pihaknya membagi ke dalam lima tim untuk menelusuri pembunuh PNF, selain melakukan penelusuran jejak dengan anjing pelacak. Bahkan, kata Krishna, sebelum Tina diturunkan, anak buahnya sudah lebih dulu menyisir area lahan yang kemudian dimasuki Tina.

Tadi, kata Krishna, di lokasi di mana kemudian Tina mengarah, polisi sudah lebih dulu menemukan potongan rambut manusia, plakban, dan tali sepatu di deretan semak-semak yang berada di dekat rumah berderet yang kemudian dimasuki Tina.

"Ya, ini masih dalam penyelidikan pokoknya," kata Krishna di lokasi tempat pelacakan, Minggu sore.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bule AS Kagum dengan Budaya Memberikan Kursi untuk Wanita di KRL: Ini Luar Biasa!

Bule AS Kagum dengan Budaya Memberikan Kursi untuk Wanita di KRL: Ini Luar Biasa!

Megapolitan
Tak Lagi di Dukuh Atas, Remaja 'Citayam Fashion Week' Pindah ke Kota Tua

Tak Lagi di Dukuh Atas, Remaja "Citayam Fashion Week" Pindah ke Kota Tua

Megapolitan
Aktor Rio Reifan Ditangkap Lagi, Polisi Amankan Sabu, Ekstasi, dan Obat Keras

Aktor Rio Reifan Ditangkap Lagi, Polisi Amankan Sabu, Ekstasi, dan Obat Keras

Megapolitan
Marak Penjambretan di Sekitar JIS, Polisi Imbau Warga Tak Pakai Perhiasan Saat Bepergian

Marak Penjambretan di Sekitar JIS, Polisi Imbau Warga Tak Pakai Perhiasan Saat Bepergian

Megapolitan
Sudah 5 Kali Ditangkap Polisi, Rio Reifan Belum Lepas dari Jerat Narkoba

Sudah 5 Kali Ditangkap Polisi, Rio Reifan Belum Lepas dari Jerat Narkoba

Megapolitan
Marak Kasus Pemalakan Sopir Truk, Polisi Rutin Patroli

Marak Kasus Pemalakan Sopir Truk, Polisi Rutin Patroli

Megapolitan
Sopir Truk Dipalak Rp 200.000 di Kapuk Muara, Pelaku Masih Diburu Polisi

Sopir Truk Dipalak Rp 200.000 di Kapuk Muara, Pelaku Masih Diburu Polisi

Megapolitan
Pesinetron 'Tukang Bubur Naik Haji' Rio Reifan Positif Sabu

Pesinetron "Tukang Bubur Naik Haji" Rio Reifan Positif Sabu

Megapolitan
Aktor Rio Reifan Ditangkap Kelima Kalinya, Lagi-lagi Kasus Narkoba

Aktor Rio Reifan Ditangkap Kelima Kalinya, Lagi-lagi Kasus Narkoba

Megapolitan
Brigadir RAT Bunuh Diri, Sudah Tak di Manado Sejak 10 Maret karena Izin Kunjungi Kerabat

Brigadir RAT Bunuh Diri, Sudah Tak di Manado Sejak 10 Maret karena Izin Kunjungi Kerabat

Megapolitan
Rumah TKP Brigadir RAT Bunuh Diri Pernah Dimiliki Fahmi Idris, Lalu Kini Dihuni Bos Tambang

Rumah TKP Brigadir RAT Bunuh Diri Pernah Dimiliki Fahmi Idris, Lalu Kini Dihuni Bos Tambang

Megapolitan
Cara Daftar Online Urus KTP dan KK di Tangsel

Cara Daftar Online Urus KTP dan KK di Tangsel

Megapolitan
Preman Perusak Gerobak Bubur di Jatinegara adalah Warga Setempat

Preman Perusak Gerobak Bubur di Jatinegara adalah Warga Setempat

Megapolitan
Polisi Kantongi Identitas Preman Perusak Gerobak Bubur Pakai Celurit di Jatinegara

Polisi Kantongi Identitas Preman Perusak Gerobak Bubur Pakai Celurit di Jatinegara

Megapolitan
Preman Penghancur Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Preman Penghancur Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com