Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok Cerita soal "Wanita Misterius" di Tugu Monas kepada Turis Australia

Kompas.com - 07/10/2015, 16:33 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Sekitar sembilan warga negara Australia yang berasal dari Young Presidents Organization Australia tiba-tiba menyambangi Balai Kota DKI, Rabu (7/10/2015) sore. Kedatangan mereka tidak terjadwal sebelumnya.

Seorang pemandu wisata mengarahkan serta memberi penjelasan tentang sejarah Balai Kota sejak di pendapa. Selain menjelaskan tentang Balai Kota, pemandu wisata itu juga menjelaskan sejarah Jakarta. 

Saat memasuki ruang tunggu tamu, kesembilan warga asing itu bertemu dengan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). Ahok saat itu tengah berbincang serta berfoto bersama gitaris Slank, Abdee Negara.

Mereka kemudian bersalaman dan berfoto bersama orang nomor satu di Ibu Kota tersebut. Salah seorang wisatawan bertanya soal luas Balai Kota kepada Basuki.

"Ini sekitar 15 hektar. Jadi, Balai Kota, Lemhannas, dan Istana Wakil Presiden ini di Medan Merdeka Selatan dan di bagian utara ada Istana Presiden, mengelilingi Monas," kata Ahok kepada para wisatawan itu. 

Saat menjelaskan tentang Monas, Ahok sempat bercerita tentang "wanita misterius" di lidah api Tugu Monas.

"Bagian atasnya Monas itu seperti ada perempuan cantiknya," kata Ahok tertawa. 

"Wow," kata wisatawan-wisatawan itu. 

Ahok menceritakan, wisatawan-wisatawan itu bisa melihat sosok perempuan dari sisi tertentu saja, seperti dari Istana Merdeka yang terletak di Jalan Medan Merdeka Utara.

Para wisatawan tersebut terlihat bersemangat mendengarkan penjelasan-penjelasan mantan anggota Komisi II DPR RI itu.

Selain menceritakan sejarah Jakarta, Ahok juga menjelaskan beberapa program unggulan Pemerintah Provinsi DKI, seperti pembangunan rumah susun sederhana sewa (rusunawa) bagi warga relokasi dan kurang mampu.

"Jakarta ini beda dengan provinsi lainnya. Kalau di daerah lain, wali kota-nya dipilih melalui pemilu, tetapi di Jakarta, karena khusus, gubernur-lah yang berhak memilih wali kota," kata Ahok.  

Setelah sekitar 20 menit bercakap, Ahok kemudian meminta para wisatawan untuk menikmati tiap sudut Balai Kota, seperti Balairung, Balai Agung, dan lain-lain.

"So, enjoy Jakarta," kata Ahok kepada para wisatawan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Megapolitan
Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Megapolitan
Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Megapolitan
Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Megapolitan
Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Megapolitan
Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Megapolitan
Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Megapolitan
Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Megapolitan
Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Megapolitan
Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com