Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Prabowo Soenirman: Apanya yang Fantastis? Jumlah Baru Miliaran...

Kompas.com - 12/10/2015, 13:09 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com — Anggota DPRD DKI Jakarta Prabowo Soenirman menegaskan bahwa kunjungan kerja pihaknya bukan untuk pelesir atau jalan-jalan. Anggarannya yang mencapai miliaran, menurut dia, sudah sesuai dengan target kerja para anggota Dewan.

"Sekarang apanya yang fantastis? Jumlah kita itu baru miliaran. Sedangkan kita enggak pernah utak-atik pengajuan anggaran yang dilakukan pemda (eksekutif) yang sampai triliunan," ujar politisi dari Partai Gerindra itu saat dihubungi pada Senin (12/10/2015).

Ia juga membantah rencana kunjungan kerja ke empat kota sister city, yakni di Amerika Serikat, Jepang, China, dan Korea Selatan, berujung sia-sia. Soalnya, kunjungan kerja merupakan bagian dari kerja sama antar-ibu kota yang tergabung pada sister city.

"Itu kan jelas, kita enggak punya niat pelesiran ke suatu negara lalu mengada-ada. Apalagi punya keinginan ingin membawa pulang sisa anggarannya," kata dia.

Anggota DPRD DKI merencanakan melakukan kunjungan kerja (kunker) ke sister city, seperti Beijing, Tokyo, Seoul, dan Los Angeles. Selain kunker ke luar negeri, anggota DPRD DKI juga direncanakan kunker ke dalam negeri, satu di antaranya ke Bali.

Anggaran untuk kunker ke Bali itu tertulis mencapai belasan miliar rupiah di Koordinasi Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) 2016. Berikut rinciannya:

1. Kegiatan perjalanan dinas pembahasan Badan Anggaran DPRD DKI ke Bali sebanyak dua kali dengan anggaran Rp 2,1 miliar.

2. Perjalanan dinas pembahasan Badan Musyarawah DPRD DKI ke Bali sebanyak dua kali sebesar Rp 2,1 miliar.

3. Perjalanan dinas ke Bali sebanyak dua kali untuk pembahasan Badan Kehormatan DPRD DKI sebesar Rp 511 juta.

4. Perjalanan dinas ke Bali sebanyak tiga kali untuk pembahasan Panitia Khusus dan Kepanitian lainnya dengan anggaran Rp 2,379 miliar.

5. Perjalanan dinas ke Bali sebanyak tiga kali untuk kunjungan Kerja Komisi-komisi DPRD DKI dengan anggaran Rp 6,822 miliar.

Secara total, Rencana Kerja dan Anggaran kunker anggota DPRD untuk 12 kali ke Bali mencapai hampir Rp 14 miliar. (Dennis Destryawan)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com