Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok Imbau Pengelola Gedung Bersedia Pasang Jaringan 4G

Kompas.com - 13/10/2015, 21:11 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Basuki "Ahok" Tjahaja Purnama menjelaskan maksud kedatangan Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara bersama CEO Indosat Alexander Rusli hari ini ke Balai Kota. Ahok mengatakan, mereka meminta tolong kepadanya untuk membantu pemasangan jaringan 4G di Jakarta.

Ahok mengatakan, selama ini mereka memiliki kendala dalam memasang jaringan tersebut. Kendalanya adalah banyaknya pengelola gedung-gedung tinggi di Jakarta yang tidak mengizinkan mereka memasang jaringan 4G di dalam gedung.

"Gedungnya enggak mau kasih izin. Dia merasa harusnya ini dijual, kalau mau pasang kabel mesti bayar. Di perumahan juga begitu," ujar Ahok di Balai Kota DKI, Jalan Medan Merdeka Selatan, Selasa (13/10/2015).

Ahok mengatakan akan menyiapkan surat imbauan kepada pengelola gedung agar mau mengizinkan pemasangan jaringan 4G di dalam gedungnya. Jika tidak, Ahok mengancam tidak akan memberikan sertifikat layak fungsi (SLF) untuk gedung tersebut. Sebab, Ahok merasa jaringan ini merupakan bagian dari pelayanan dan fasilitas umum. Seharusnya, semua orang bisa menikmati dan tidak dijadikan ladang bisnis.

Ahok juga berpendapat seharusnya pengelola gedung senang jika bangunannya memiliki jaringan 4G. Hal ini jelas akan menguntungkan penyewa di gedung tersebut. "Pokoknya suratnya sedang kita siapkan draft-nya. Tapi kalau secara lisan kita sudah ngomong," ujar Ahok. 

Selain soal jaringan 4G, Ahok mengatakan dia juga membicarakan soal CCTV yang ada di Jakarta. CEO Indosat, kata Ahok, bersedia untuk membantu Pemerintah Provinsi DKI untuk memasang sekitar 7.000 CCTV di Jakarta. Gambar dalam CCTV tersebut rencananya bisa dilihat melalui handphone. Pemasangan CCTV di Jakarta sendiri memang salah satu program Jakarta Smart City milik Pemprov DKI.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com