Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lautan Sampah dan Bau Pesing di Gelora Bung Karno

Kompas.com - 18/10/2015, 20:53 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Laga final Piala Presiden 2015 antara Persib Bandung dan Sriwijaya FC menyisakan banyak sampah dari para suporter di sekitar Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK). Sampah koran, botol minuman, rokok, bungkus makanan, plastik, kulit pisang, dan lainnya berserakan di semua sudut stadion. 

Berdasarkan pantauan Kompas.com, sampah berserakan di Pintu IX, X, XI, dan XII. Kebanyakan berupa koran yang sempat dibagikan secara gratis.

Tidak ada seorang petugas kebersihan pun yang memungut sampah-sampah tersebut, termasuk pekerja harian lepas (PHL) dari dinas kebersihan ataupun suku dinas kebersihan. 

Selain tempat yang tidak enak dipandang, udara di sekitar SUGBK juga tidak sedap dihirup. Bau pesing air kencing kuda patroli tercium di beberapa sudut stadion.

Bau pesing juga tercium di sekitar toilet mobile yang disediakan Dinas Kebersihan DKI. Kondisi ini dikeluhkan oleh salah seorang penonton laga pamungkas Piala Presiden itu.

"Buset, tempat masuk Presiden, tetapi bau pesing gini ya. Harusnya lebih dijaga kebersihannya," kata Bintang, penonton tersebut, Minggu (18/10/2015) malam. 

Kepala Suku Dinas Kebersihan Jakarta Selatan Budi Mulyanto mengatakan, personel kebersihannya akan diperbantukan untuk membersihkan sampah pasca-final Piala Presiden.

"Kami apel dulu di Kantor Wali Kota pukul 08.00 malam dan pukul 10.00 malam, (lalu) kami bergerak ke lapangan," kata Budi. 

Lebih kurang 8 pasukan berkuda dari kepolisian menjaga kedatangan Presiden Joko Widodo di Pintu Utama SUGBK.

Menurut pengamatan terakhir, hanya ada beberapa pemulung yang terlihat memungut sampah berserakan tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com