Deddy menjelaskan meskipun Sungai Epicentrum dikelola oleh pihak swasta, bagian atas sungai tersebut tetap berada dalam pemeliharaan Sudin Tata Air Jakarta Selatan.
"Sungai itu namanya Sungai Cideng, pemeliharaan saluran dari Sudin tapi utifikasinya dari swasta," kata Deddy saat dihubungi Kompas.com, Kamis (22/10/15).
Deddy menambahkan, sungai yang terdapat banyak ikan tersebut, berawal dari kawasan Patra berlanjut ke kawasan Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan berakhir di Kanal Banjir Barat.
"Ada ikan-ikannya juga kan itu. Bagian atas tetap dipelihara kami. Dari mulai Patra sampai KPK dan berujung di Kanal Barat," ucap Deddy.
Saat musim hujan tiba, kata Deddy, sungai Epicentrum sepanjang 320 meter dengan kedalaman 5 meter tersebut tidak pernah mengalami banjir. [Baca: Ahok: Sungai Epicentrum Itu seperti Bak Ikan di Atas Sungai]
"Di situ kalau banjir enggak terlalu ikut banjir, tapi yang atas ngantri sebentar. Itu di depan Tegal Parang ngantri airnya," kata Deddy.
Deddy pun mengatakan bahwa sungai di depan Epiwalk Epicentrum, Jalan HR Rasuna Said, itu sebenarnya bukan berfungsi utama sebagai drainase melainkan sungai dengan fungsi estetika.
"Epicentrum, sebetulnya bukan untuk drainase, buat beautifikasi, buat estetika. Fungsi drainase tetap, nah estetika yang utama, kaya river view. Buat pemandangan," ucap Deddy.
Menurut Deddy, fungsi estetika sungai Epicentrum tersebut karena Epicentrum merupakan kawasan bisnis. [Baca: Menilik Kejernihan Sungai Epicentrum Rasuna Said]
Deddy mengakui, saat ini belum ada rencana membuat kondisi sungai-sungai di Jakarta Selatan seperti sungai Epicentrum.
Sudin Tata Air Jakarta Selatan saat ini masih dalam proses usaha penghijauan air sungai dan pengerukkan sampah dengan menambahkan jumlah alat berat.
"Biasanya kawasan yang bagus, kawasan bisnis ya kaya gitu dibuat, kalo sungai biasa paling dihijaukan, dikeruk rutin karena kita juga mau perbanyak alat berat," ucap Deddy.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.