Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PT Godang Tua Jaya: Kami Pengelola Sampah Terbaik Se-Indonesia

Kompas.com - 27/10/2015, 17:50 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — PT Godang Tua Jaya menyatakan diri sebagai pengelola sampah terbaik di Indonesia.

Indikator yang mereka jadikan acuan adalah penghargaan Kalpataru dan predikat tempat pembuangan sampah (TPA) terbaik se-Indonesia yang diraih Bantargebang pada 2013. 

"Dan dari luar negeri mengakui kami pengelola sampah terbaik di Indonesia. Tidak ada yang bisa terima 7.000 ton sampah per hari. Kita sudah jungkir balik, 24 jam kerja mati-matian," kata Direktur PT Godang Tua Jaya Douglas Manurung saat dihubungi, Selasa (27/10/2015).

Douglas menambahkan, pihaknya rutin diaudit setiap setahun sekali oleh Badan Pemeriksa Keuangan.

"Kita kan setahun sekali diaudit BPK. Kenapa mesti diributkan ke mana-mana? Itu kan auditor resmi negara. Kalau tidak percaya sama BPK, terus sama siapa lagi," ujar dia.

Atas dasar itu, Douglas meminta agar pihaknya tidak terus-menerus diadu dengan Gubernur Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).

Ia menilai berbagai pernyataan menyerang yang dilontarkan Ahok belakangan ini lebih disebabkan adanya kesalahpahaman antara PT Godang Tua Jaya dan Ahok. 

Untuk menjernihkan suasana, ia pun menyarankan agar Ahok mau mengadakan pertemuan dengan jajaran PT Godang Tua Jaya.

"Pak Gubernur sepertinya tidak tahu masalah di Bantargebang. Tidak tahu masalah kontrak kita. Buktinya mobil ditangkap di Bekasi, malah kami disalahin. Jadi kayaknya ada komunikasi yang tidak sampai kepada beliau," pungkas Douglas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah Berkali-kali Minta Dipulangkan dari RSJ Bogor

Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah Berkali-kali Minta Dipulangkan dari RSJ Bogor

Megapolitan
Mengaku Kerja di Minimarket, Pemuda Curi Uang Rp 43 Juta dari Brankas Toko

Mengaku Kerja di Minimarket, Pemuda Curi Uang Rp 43 Juta dari Brankas Toko

Megapolitan
Kronologi Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus, Pelaku Kesal Teman Korban Ikut Memarkirkan Kendaraan

Kronologi Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus, Pelaku Kesal Teman Korban Ikut Memarkirkan Kendaraan

Megapolitan
Syarat Maju Pilkada DKI Jalur Independen: KTP dan Pernyataan Dukungan Warga

Syarat Maju Pilkada DKI Jalur Independen: KTP dan Pernyataan Dukungan Warga

Megapolitan
17 Kambing Milik Warga Depok Dicuri, Hanya Sisakan Jeroan di Kandang

17 Kambing Milik Warga Depok Dicuri, Hanya Sisakan Jeroan di Kandang

Megapolitan
Pintu Rumah Tak Dikunci, Motor Warga di Sunter Dicuri Maling

Pintu Rumah Tak Dikunci, Motor Warga di Sunter Dicuri Maling

Megapolitan
Viral Video Geng Motor Bawa Sajam Masuk Kompleks TNI di Halim, Berakhir Diciduk Polisi

Viral Video Geng Motor Bawa Sajam Masuk Kompleks TNI di Halim, Berakhir Diciduk Polisi

Megapolitan
Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah Bakal Dipindahkan ke Panti ODGJ di Bandung

Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah Bakal Dipindahkan ke Panti ODGJ di Bandung

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Curi Uang Korban

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Curi Uang Korban

Megapolitan
Ketua RW Nonaktif di Kalideres Bantah Gelapkan Dana Kebersihan Warga, Klaim Dibela DPRD

Ketua RW Nonaktif di Kalideres Bantah Gelapkan Dana Kebersihan Warga, Klaim Dibela DPRD

Megapolitan
Menjelang Pendaftaran Cagub Independen, Tim Dharma Pongrekun Konsultasi ke KPU DKI

Menjelang Pendaftaran Cagub Independen, Tim Dharma Pongrekun Konsultasi ke KPU DKI

Megapolitan
DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

Megapolitan
Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Megapolitan
Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Megapolitan
Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com