Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Qlue Bisa Pantau Isi Transjakarta Sebelum Bus Tiba di Halte

Kompas.com - 28/10/2015, 17:37 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Aplikasi Qlue memperluas layanannya dengan memberikan informasi layanan bus transjakarta.

Layanan baru tersebut bisa didapat dengan menggunakan aplikasi Qlue Transit yang berbeda dari aplikasi Qlue sebelumnya.

"Kalau Qlue sebelumnya kan lebih kepada laporan masyarakat soal pelayanan pemerintahan, kalau yang ini tujuannya untuk mengetahui keramaian bus," ujar CEO Qlue, Rama Aditya, di Balai Kota DKI, Rabu (28/10/2015).

Rama mengatakan dalam aplikasi Qlue Transit, masyarakat bisa melihat peta Jakarta seperti yang ada di Google Map.

Ada keterangan halte dan bus-bus yang sedang melaju melalui peta itu.

Inovasi yang berbeda terletak pada warna-warna arus yang digunakan. Jika bus transjakarta tidak penuh penumpang, warnanya hijau.

Jika bus sudah hampir penuh, informasi ditunjukkan dengan warna kuning. Jika informasi menunjukan warna merah, artinya bus sudah penuh.

Masyarakat bisa memantau hal itu dari halte yang sedang mereka singgahi. Mereka bisa memilih untuk naik bus itu atau tidak.

Rama mengatakan informasi penuh tidaknya bus juga diperoleh dari masyarakat.

Qlue, yang merupakan aplikasi berbasis laporan masyarakat, meneruskan konsepnya dalam aplikasi Qlue Transit.

Masyarakat bisa memberi informasi melalui Qlue apakah bus yang dia naiki dalam kondisi penuh atau kosong.

"Nanti kalau dia melapor, kita kasih bonus tiket. Harapannya nanti tiket-tiket ini bisa dikumpulkan lalu ditukar tiket transjakarta," ujar Rama.

Rama memastikan masyarakat tidak bisa membuat laporan bohong. Sebab, sistem telah mengatur bahwa mereka harus berada di bus atau halte tertentu untuk membuat laporan.

Ke depannya, tidak hanya transjakarta yang bisa dipantau melalui apkikasi ini, tetapi juga i juga moda transportasi umum lain seperti commuter line, taksi, bajaj, hingga kopaja.

Rama berharap aplikasi ini bisa mengundang minat masyarakat untuk menggunakan transportasi umum.

Peluncuran aplikasi Qlue Transit dilakukan langsung oleh Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama.

Selain Qlue Transit, satu lagi layanan aplikasi yang diluncurkan adalah Go-Busway.

Aplikasi ini memberi informasi kepada masyarakat tentang estimasi waktu kedatangan bus transjakarta di tiap halte.

Kedua aplikasi ini hasil kerja sama dengan PT Transjakarta dan Pemerintah Provinsi DKI.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kompolnas Tetap Dorong Brigadir RAT Diotopsi: Untuk Memperjelas Penyebab Kematian

Kompolnas Tetap Dorong Brigadir RAT Diotopsi: Untuk Memperjelas Penyebab Kematian

Megapolitan
Bule AS Terkesan dengan KRL Jakarta: Lebih Bagus dan Bersih dari Subway New York dan Chicago

Bule AS Terkesan dengan KRL Jakarta: Lebih Bagus dan Bersih dari Subway New York dan Chicago

Megapolitan
Kompolnas Dorong Penyelidikan dan Penyidikan Kasus Bunuh Diri Brigadir RAT Secara Profesional

Kompolnas Dorong Penyelidikan dan Penyidikan Kasus Bunuh Diri Brigadir RAT Secara Profesional

Megapolitan
Tak Terkait SARA, Perusakan Gerobak Bubur di Jatinegara Murni Aksi Premanisme

Tak Terkait SARA, Perusakan Gerobak Bubur di Jatinegara Murni Aksi Premanisme

Megapolitan
Polisi Bubarkan Pemuda yang Nongkrong Hingga Larut Malam di Jakut Demi Hindari Tawuran

Polisi Bubarkan Pemuda yang Nongkrong Hingga Larut Malam di Jakut Demi Hindari Tawuran

Megapolitan
Dua Pemuda Terjerat Pinjol Pilih Merampok, Berakhir Dipenjara dengan Ancaman Hukuman 12 Tahun

Dua Pemuda Terjerat Pinjol Pilih Merampok, Berakhir Dipenjara dengan Ancaman Hukuman 12 Tahun

Megapolitan
Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Megapolitan
Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com