Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menurut DPRD, Swakelola TPST Bantargebang Bisa Berujung Kasus Hukum

Kompas.com - 02/11/2015, 16:31 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Komisi D DPRD DKI Muhammad Sanusi menilai Dinas Kebersihan DKI Jakarta harus siap menghadapi konsekuensi hukum jika mengambil alih pengelolaan Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang dari PT Godang Tua Jaya dan PT Navigat Organic Energy Indonesia.

"Saya yakin ini jadi kasus hukum, terlepas mereka wanprestasi, tetapi dia sudah investasi lama. Kalau ada celah, kita digugat, lo harus hati-hati," ujar Sanusi di gedung DPRD DKI, Jalan Kebon Sirih, Senin (2/11/2015).

"Dari informasi yang kita dapat, PT Godang Tua dan PT NOEI itu pengacaranya udah pakai Profesor Yusril Ihza Mahendra loh," kata Sanusi lagi.

Sanusi meminta Dinas Kebersihan untuk memikirkan kemungkinan digugat jika memutuskan kontrak dengan PT Godang Tua Jaya dan PT Navigat Organic Energy Indonesia terkait pengelolaan TPST Bantargebang.

Jika benar digugat, maka lahan TPST Bantargebang akan menjadi sengketa sehingga mungkin akan ditutup sementara.

"Kalau sampai pemutusan kontrak ini digugat, lahan kita kena police line, kita mati," sambung Sanusi.

Atas dasar itu, ia tidak ingin Jakarta menjadi tidak bisa membuang sampah ke Bekasi akibat sengketa tersebut.

Sanusi juga mengingatkan Dinas Kebersihan DKI Jakarta bahwa pilihan swakelola merupakan kebijakan yang berjangka panjang.

Pemrov DKI diminta melakukan kajian terlebih dahulu mengenai kesiapan mereka dalam mengelola sampah.

"Ngangkut sampah aja Dinkes belum bisa, apalagi mengelola? Jangan-jangan cost-nya jadi lebih besar kalau swakelola. Perawatan kendaraan aja berapa? Kami ga berani ambil sikap sebelum konfirmasi. Jangan sampai berantakan jadinya," ujar Sanusi.

Saat ini, Rancangan Angaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) DKI 2016 masih dalam proses pembahasan sambil menunggu keputusan akhir anggaran Dinas Kebersihan DKI.

Sebab, pada tahun 2016, Dinas Kebersihan tidak lagi mengajukan anggaran tipping fee. Itu artinya Pemprov sudah tidak mau lagi bekerjasama dengan PT Godang Tua Jaya sebagai pengelola TPST Bantargebang.

Pemrov dan DPR tengah memikirkan kemungkinan mengambil alih pengelolaan atau swakelola TPST Bantargebang.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

Megapolitan
Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Megapolitan
Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Megapolitan
Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Megapolitan
Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Megapolitan
Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Megapolitan
Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Megapolitan
KPAI Minta Polisi Kenakan UU Pornografi ke Ibu yang Rekam Anaknya Bersetubuh dengan Pacar

KPAI Minta Polisi Kenakan UU Pornografi ke Ibu yang Rekam Anaknya Bersetubuh dengan Pacar

Megapolitan
Sudah Lakukan Ganti Untung, Jakpro Minta Warga Kampung Susun Bayam Segera Kosongi Rusun

Sudah Lakukan Ganti Untung, Jakpro Minta Warga Kampung Susun Bayam Segera Kosongi Rusun

Megapolitan
Anak di Jaktim Disetubuhi Ayah Kandung, Terungkap Ketika Korban Tertular Penyakit Kelamin

Anak di Jaktim Disetubuhi Ayah Kandung, Terungkap Ketika Korban Tertular Penyakit Kelamin

Megapolitan
Viral Video Pencopotan Spanduk Sekda Supian Suri oleh Satpol PP Depok

Viral Video Pencopotan Spanduk Sekda Supian Suri oleh Satpol PP Depok

Megapolitan
BNN Tangkap 7 Tersangka Peredaran Narkoba, dari Mahasiswa sampai Pengedar Jaringan Sumatera-Jawa

BNN Tangkap 7 Tersangka Peredaran Narkoba, dari Mahasiswa sampai Pengedar Jaringan Sumatera-Jawa

Megapolitan
Tren Penyelundupan Narkoba Berubah: Bukan Lagi Barang Siap Pakai, tapi Bahan Baku

Tren Penyelundupan Narkoba Berubah: Bukan Lagi Barang Siap Pakai, tapi Bahan Baku

Megapolitan
Kronologi Kampung Susun Bayam Digeruduk Ratusan Sekuriti Suruhan Jakpro

Kronologi Kampung Susun Bayam Digeruduk Ratusan Sekuriti Suruhan Jakpro

Megapolitan
KPAI: Siswa SMP yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah Rawat Jalan di Rumah

KPAI: Siswa SMP yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah Rawat Jalan di Rumah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com