Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

UTPSTK Sunter Tak Terkena Imbas Penghadangan Truk Sampah ke Bantargebang

Kompas.com - 05/11/2015, 15:02 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Unit Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu Kota (UTPSTK) Sunter di Tanjung Priok, Jakarta Utara tak terkena imbas penghadangan truk sampah DKI Jakarta ke Bantargebang yang terjadi dalam tiga hari terakhir.

Kepala Unit Pengelola Sampah Terpadu Dinas Kebersihan DKI Jakarta Asep Kuswanto menyampaikan bahwa UTPSTK Sunter tetap berjalan normal.

UTPSTK Sunter menjadi penampungan sampah sementara yang akan di-press sebelum dibawa ke Bantargebang.

"Saya juga bingung karena dari kemarin ramai seperti itu (disebut sampah dibuang sementara di Sunter), tetapi enggak ada perintah dari Kepala Dinas untuk itu," kata Asep saat dikonfirmai Kompas.com, Kamis (5/11/2015).

Asep juga menyampaikan bahwa UTPSTK Sunter biasa dimanfaatkan untuk meletakkan sampah sementara truk-truk sampah DKI yang kondisinya tidak layak untuk menuju Bantargebang.

"Di situ murni untuk pembuangan sampah truk DKI yang sudah enggak layak, enggak buat imbas penutupan Bekasi dan Cileungsi," ujar Asep.

Dalam sehari, UTPSTK Sunter disambangi kurang lebih 100 truk tak layak yang masih beroperasi. Sampah yang diangkut truk tersebut kemudian di-press dalam kontainer kapsul.

UTPSTK Sunter memiliki kurang lebih 23-25 truk kapsul. Sementara itu, sampah dari UTPSTK Sunter yang dibuang ke Bantargebang volumenya bisa mencapai 400-450 ton.

"Satu kapsul itu sama dengan muatan lima truk. Jadi ini juga untuk mengurangi kepadatan ke Bantar Gebang," ujar Asep.

Berdasarkan pantauan Kompas.com, banyak truk sampah yang keropos dan tampak tua, terparkir di UTPSTK Sunter.

Namun, truk-truk ini masih digunakan untuk membawa sampah dari Jakarta Utara, Pusat, dan sebagian kecil Jakarta Timur.

Asep juga menilai tidak ada dampak penambahan truk akibat terhambatnya pembuangan ke Bantargebang.

"Enggak ada. Saya tahu semua truk yang masuk ke sini dan enggak ada truk baru yang masuk," ujar petugas setempat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Megapolitan
Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Megapolitan
Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Megapolitan
Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Megapolitan
Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Sediakan Alat Pijat dan 'Treadmill' untuk Calon Jemaah Haji

Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Sediakan Alat Pijat dan "Treadmill" untuk Calon Jemaah Haji

Megapolitan
Penampakan Rumah TKP Penusukan Seorang Ibu oleh Remaja Mabuk di Bogor, Sepi dan Tak Ada Garis Polisi

Penampakan Rumah TKP Penusukan Seorang Ibu oleh Remaja Mabuk di Bogor, Sepi dan Tak Ada Garis Polisi

Megapolitan
Anggap Pendaftaran Cagub Independen DKI Formalitas, Dharma Pongrekun: Mustahil Kumpulkan 618.000 Pendukung

Anggap Pendaftaran Cagub Independen DKI Formalitas, Dharma Pongrekun: Mustahil Kumpulkan 618.000 Pendukung

Megapolitan
Resahnya Arya Naik JakLingko, Dapat Sopir Ugal-ugalan yang Tengah Diteror 'Debt Collector'

Resahnya Arya Naik JakLingko, Dapat Sopir Ugal-ugalan yang Tengah Diteror "Debt Collector"

Megapolitan
3 Jenazah Korban Kebakaran Kapal di Muara Baru Diketahui Identitasnya

3 Jenazah Korban Kebakaran Kapal di Muara Baru Diketahui Identitasnya

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tambah Fasilitas 'One Stop Service' untuk Calon Jemaah

Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tambah Fasilitas "One Stop Service" untuk Calon Jemaah

Megapolitan
Polisi Sebut STIP Terbuka dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna yang Dianiaya Senior

Polisi Sebut STIP Terbuka dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Maling Motor di Tebet Sempat Masuk ICU gara-gara Dikeroyok Warga

Maling Motor di Tebet Sempat Masuk ICU gara-gara Dikeroyok Warga

Megapolitan
“Kalau Bung Anies Berniat Maju Pilkada DKI Lewat PDI-P, Silakan Daftar'

“Kalau Bung Anies Berniat Maju Pilkada DKI Lewat PDI-P, Silakan Daftar"

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, Satpol PP DKI Minta Parpol Izin Saat Pasang Alat Peraga Kampanye

Jelang Pilkada 2024, Satpol PP DKI Minta Parpol Izin Saat Pasang Alat Peraga Kampanye

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com