Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Spanduk Isu SARA di Depok Dinilai Ganggu Kerukunan Umat Beragama

Kompas.com - 10/11/2015, 14:25 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

DEPOK, KOMPAS.com — Calon wakil wali kota Depok, Babai Suhaemi, menyesalkan adanya spanduk yang memuat tulisan "satu kelurahan satu gereja". Babai menilai bahwa keberadaan spanduk tersebut dapat merusak kerukunan umat beragama.

"Tindakan keji seperti ini hanya menciptakan ketidakharmonisan dan permusuhan antar-umat beragama," ujar Babai saat dihubungi, Selasa (10/11/2015).

Spanduk tersebut dinilai Babai telah menyudutkan dirinya dan pasangannya, yakni calon wali kota Depok, Dimas Oky Nugroho. Ia khawatir, spanduk tersebut berpotensi menggerus perolehan suara Dimas-Babai di Depok.

Berdasarkan foto yang beredar di media sosial, spanduk bermuatan SARA tersebut memuat tulisan "Haleluya... Puji Tuhan... Ayo Sukseskan Satu Kelurahan Satu Gereja" dengan latar gambar Dimas-Babai dari relawan Pro DB.

Babai menyatakan bahwa timnya sudah mencabut spanduk-spanduk tersebut dan melaporkannya kepada Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) Kota Depok. 

Ia pun berharap masyarakat tidak terpancing dengan isu dalam spanduk itu yang dinilai provokatif.

"Walaupun kami dirugikan, kami akan tetap hadapi, dan kami yakin warga Depok cerdas dan tidak akan terpengaruh dengan isu-isu seperti ini," ujar dia.

Babai juga menduga, pihak yang membuat dan memasang spanduk bermuatan isu SARA tersebut adalah pihak dari tim sukses pasangan rivalnya, Idris Abdul Shomad-Pradi Supriyatna. (Baca: Calon Wakil Wali Kota Depok Tuding Tim Sukses Rivalnya yang Sebarkan Spanduk Isu SARA)

Menurut Babai, dugaannya itu menguat setelah salah seorang anggota timses Idris-Pradi menyebarkan foto tersebut melalui media sosial. Ia bahkan menyebut orang berinisial AM itulah yang pertama menyebarkan isu tersebut. (Baca: Pradi Bantah Pihaknya yang Sebarkan Spanduk Isu SARA di Depok)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com