Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cegah Sengketa DPT, DKI Jakarta akan Belajar dari Sumbar dan Jambi

Kompas.com - 13/11/2015, 17:04 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Dalam Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Pemantapan Pelaksanaan Pilkada Serentak Tahun 2015 pada Kamis kemarin, disebutkan bahwa salah satu sengketa yang sering terjadi dalam pelaksanaan Pilkada adalah pendataan Daftar Pemilih Tetap (DPT).

Ada sejumlah daerah yang masuk dalam kategori rawan 1 untuk masalah tersebut, di antaranya Sumatera Barat dan Jambi.

Karena itu, penanganan masalah DPT yang dilakukan di Sumatera Barat dan Jambi akan menjadi percontohan untuk daerah lain yang ke depannya akan menyelenggaraan Pilkada, salah satunya DKI Jakarta.

"Intinya Pilkada serentak 2015 jadi kesempatan bagi kita untuk mempelajari apa yang menjadi kendala dalam pelaksanaan Pilkada di daerah lain, tidak hanya menjelang hari H, tapi juga sesudahnya," kata Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik DKI Jakarta Ratiyono di Balai Kota, Jumat (13/11/2015).

Menurut Ratiyono, dalam waktu dekat pihaknya beserta dengan Komisi Pemilihan Umum (KPU), Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), dan Dinas Kependudukan Catatan Sipil (Dukcapil) akan melakukan studi banding ke dua provinsi tersebut.

Kunjungan tersebut untuk mempelajari cara penanganan potensi masalah DPT Ratiyono mengatakan pembelajaran penanganan masalah dalam pelaksanaan Pilkada dari daerah lain penting untuk mencegah hal yang sama terjadi di Jakarta.

"Karena Pemilukada di DKI akan menjadi barometer nasional. Setiap kejadian akan lebih mudah terekspose oleh media sehingga menjadi sorotan," ujar dia.

Pilkada DKI dijadwalkan akan dilangsungkan pada Februari 2017. Dari 10 juta penduduk DKI Jakarta, diperkirakan ada tujuh juta yang memenuhi syarat untuk mendapatkan hak pilih.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gerebek Pabrik Narkoba di Bogor, Polisi Sita 1,2 Juta Butir Pil PCC

Gerebek Pabrik Narkoba di Bogor, Polisi Sita 1,2 Juta Butir Pil PCC

Megapolitan
Perundungan Pelajar SMP di Citayam, Pelaku Jambak dan Pukul Korban Pakai Tangan Kosong

Perundungan Pelajar SMP di Citayam, Pelaku Jambak dan Pukul Korban Pakai Tangan Kosong

Megapolitan
Kemenhub Sesalkan Kasus Dugaan KDRT yang Dilakukan Pegawainya

Kemenhub Sesalkan Kasus Dugaan KDRT yang Dilakukan Pegawainya

Megapolitan
Dijebak Bertemu Perundungnya, Siswi SMP di Bogor Awalnya Diajak 'Ngopi' Bareng

Dijebak Bertemu Perundungnya, Siswi SMP di Bogor Awalnya Diajak "Ngopi" Bareng

Megapolitan
Tingkah Oknum Pejabat Kemenhub: Ucap Sumpah Sambil Injak Kitab Suci Usai Ketahuan Selingkuh, lalu Lakukan KDRT

Tingkah Oknum Pejabat Kemenhub: Ucap Sumpah Sambil Injak Kitab Suci Usai Ketahuan Selingkuh, lalu Lakukan KDRT

Megapolitan
2 Perundung Siswi SMP di Bogor Terancam Dikeluarkan dari Sekolah

2 Perundung Siswi SMP di Bogor Terancam Dikeluarkan dari Sekolah

Megapolitan
Polisi Bongkar “Home Industry” Narkoba di Bogor

Polisi Bongkar “Home Industry” Narkoba di Bogor

Megapolitan
Polisi Amankan Dua Pelaku Perundungan Siswi SMP di Citayam

Polisi Amankan Dua Pelaku Perundungan Siswi SMP di Citayam

Megapolitan
Dirundung karena Rebutan Cowok, Siswi SMP di Bogor Dijebak untuk Bertemu

Dirundung karena Rebutan Cowok, Siswi SMP di Bogor Dijebak untuk Bertemu

Megapolitan
Dewan Pertimbangan Jagokan Ahmed Zaki Jadi Bacagub Jakarta dari Golkar

Dewan Pertimbangan Jagokan Ahmed Zaki Jadi Bacagub Jakarta dari Golkar

Megapolitan
Aksi Pejabat Kemenhub Injak Kitab Suci demi Buktikan Tak Selingkuh, Berujung Terjerat Penistaan Agama

Aksi Pejabat Kemenhub Injak Kitab Suci demi Buktikan Tak Selingkuh, Berujung Terjerat Penistaan Agama

Megapolitan
Polisi Periksa Pelajar SMP yang Jadi Korban dan Pelaku Perundungan di Bogor

Polisi Periksa Pelajar SMP yang Jadi Korban dan Pelaku Perundungan di Bogor

Megapolitan
Tangis Haru dan Sujud Syukur Casis Bintara yang Dibegal Usai Diterima Kapolri Jadi Polisi...

Tangis Haru dan Sujud Syukur Casis Bintara yang Dibegal Usai Diterima Kapolri Jadi Polisi...

Megapolitan
Hadiah Sehabis Musibah bagi Satrio, Diterima Jadi Polisi meski Gagal Ujian akibat Dibegal

Hadiah Sehabis Musibah bagi Satrio, Diterima Jadi Polisi meski Gagal Ujian akibat Dibegal

Megapolitan
Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com