Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok: Dulu Lurah dan Camat Suka Minta Susu Tante...

Kompas.com - 14/11/2015, 09:00 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama mengapresiasi acara penggalangan dana PMI yang dilakukan dengan cara membuat turnamen golf.

Dia membandingkan hal itu dengan cara penggalangan dana yang lama, yaitu dengan menjual kupon.

"Ini kali pertama kami buat kebijakan tidak edarkan kupon PMI di kantor lurah atau pejabat pemerintah karena di situ ada kesan tidak transparan dan tidak jelas, bisa ada pemalsuan kupon, dan ada pemaksaan juga karena ada target jual kupon dari wali kota dan lurah," ujar Ahok (sapaan Basuki) di Pantai Indah Kapuk, Sabtu (14/11/2015).

Ahok mengatakan, hal itu secara tidak langsung menciptakan praktik pungutan liar (pungli) di kantor pemerintahan.

Menurut dia, dulu warga sering dipaksa menyumbang untuk PMI ketika mengurus perizinan. Hal itu dilakukan lurah demi mengejar target.

"Orang yang urus izin seolah-olah dipaksakan sumbang PMI karena lurah dan camat punya target. Jadi, istilahnya susu tante, (singkatan dari) sumbangan sukarela tanpa tekanan," ujar Ahok.

Ahok mengatakan, cara yang ditempuh PMI saat ini sangat baik dan transparan dalam menggalang dana.

Kini, semua penyumbang juga diajak menjadi pengurus PMI sehingga mereka bisa mengetahui ke mana saja sumbangan mereka disalurkan.

Ketua Panitia Turnamen Golf Piala Gubernur 2015, Ghandi Sulistyo, mengatakan, turnamen ini diikuti oleh 114 peserta dari 28 perusahaan. Perusahaan tersebut meliputi BUMD, BUMN, dan juga pihak swasta.

Dana yang berhasil dikumpulkan dari turnamen ini sebesar Rp 1,07 miliar. Dana tersebut akan digunakan PMI untuk menanggulangi bencana.

"Semoga bisa jadi agenda tahunan dan bisa jadi ajang penggalangan dana untuk kemanusiaan di PMI," ujar Ghandi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tak Gentarnya Jukir Liar di Minimarket, Masih Nekat Beroperasi meski Baru Ditertibkan

Tak Gentarnya Jukir Liar di Minimarket, Masih Nekat Beroperasi meski Baru Ditertibkan

Megapolitan
Kilas Balik Kasus Pembunuhan Vina Cirebon, Kronologi hingga Rekayasa Kematian

Kilas Balik Kasus Pembunuhan Vina Cirebon, Kronologi hingga Rekayasa Kematian

Megapolitan
Dikritik Ahok soal Penonaktifan NIK KTP Warga Jakarta, Heru Budi Buka Suara

Dikritik Ahok soal Penonaktifan NIK KTP Warga Jakarta, Heru Budi Buka Suara

Megapolitan
Walkot Depok Terbitkan Aturan Soal 'Study Tour', Minta Kegiatan Dilaksanakan di Dalam Kota

Walkot Depok Terbitkan Aturan Soal "Study Tour", Minta Kegiatan Dilaksanakan di Dalam Kota

Megapolitan
Rumahnya Digusur Imbas Normalisasi Kali Ciliwung, Warga: Kita Ikut Aturan Pemerintah Saja

Rumahnya Digusur Imbas Normalisasi Kali Ciliwung, Warga: Kita Ikut Aturan Pemerintah Saja

Megapolitan
KPU Kota Bogor Lantik 30 Anggota PPK untuk Kawal Pilkada 2024

KPU Kota Bogor Lantik 30 Anggota PPK untuk Kawal Pilkada 2024

Megapolitan
Mau Bikin 'Pulau Sampah', Heru Budi: Sampah Sudah Enggak Bisa Dikelola di Lahan Daratan

Mau Bikin "Pulau Sampah", Heru Budi: Sampah Sudah Enggak Bisa Dikelola di Lahan Daratan

Megapolitan
Polri Gerebek Gudang Penyelundupan 91.246 Benih Bening Lobster di Bogor

Polri Gerebek Gudang Penyelundupan 91.246 Benih Bening Lobster di Bogor

Megapolitan
Walkot Jaksel: Warga Rawajati yang Terdampak Normalisasi Ciliwung Tidak Ada yang Protes

Walkot Jaksel: Warga Rawajati yang Terdampak Normalisasi Ciliwung Tidak Ada yang Protes

Megapolitan
4 Pelaku Sudah Ditangkap, Mobil Curian di Tajur Bogor Belum Ditemukan

4 Pelaku Sudah Ditangkap, Mobil Curian di Tajur Bogor Belum Ditemukan

Megapolitan
Ketua DTKJ Daftar Cawalkot Tangerang, Janjikan Integrasi Bus Tayo dengan KRL dan Transjakarta

Ketua DTKJ Daftar Cawalkot Tangerang, Janjikan Integrasi Bus Tayo dengan KRL dan Transjakarta

Megapolitan
Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Diserang Begal dengan Diterima Jadi Polisi

Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Diserang Begal dengan Diterima Jadi Polisi

Megapolitan
Polisi Pastikan Hanya 4 Pelaku Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Polisi Pastikan Hanya 4 Pelaku Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Megapolitan
Tangisan Ibu Vina Cirebon Saat Bertemu Hotman Paris, Berharap Kasus Pembunuhan Sang Anak Terang Benderang

Tangisan Ibu Vina Cirebon Saat Bertemu Hotman Paris, Berharap Kasus Pembunuhan Sang Anak Terang Benderang

Megapolitan
Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Korban Sempat Bersetubuh Sebelum Ditinggal Kekasihnya

Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Korban Sempat Bersetubuh Sebelum Ditinggal Kekasihnya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com