Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sering Diejek, Bekasi Kini Miliki Kedutaan Besar

Kompas.com - 19/11/2015, 15:28 WIB

BEKASI, KOMPAS.com — Selayaknya sebuah negara, Kota Bekasi memiliki Kantor Kedutaan Besar (Kedubes) Bekasi.

Namun, bila diamati, kantor yang bermarkas di Jalan Raya Jatikramat Nomor 2A, Kecamatan Jatiasih, Kota Bekasi, ini lebih mirip tempat nongkrong.

Kantor kedubes ini berbeda dengan negara-negara sahabat di Jakarta yang dilapisi pengamanan gedung ekstra ketat.

Tempat ini disebut mirip tempat nongkrong karena dipenuhi jajanan yang dijajakan dengan gerobak. Di sana juga banyak anak muda yang condong ke dunia seni dan budaya.

"Kedubes Bekasi ini memang dijadikan wadah kumpulnya anak-anak muda pencinta seni dan budaya," ujar Fithor Faris (34), penggagas Kedubes Bekasi, Kamis (19/11/2015).

Fithor menjelaskan, Kedubes Bekasi bukanlah kantor perwakilan diplomatik suatu negara, tetapi nama tempat berkumpulnya beberapa komunitas anak muda pencinta seni dan budaya di Bekasi.

Disahkan Wakil Wali Kota Bekasi

Awalnya, komunitas tersebut bernama komunitas Pede Gede Kreatif yang dibentuk pada awal 2014 lalu.

Namun, pertengahan tahun 2015, nama itu diubah menjadi Kedubes Bekasi.

Bahkan, komunitas ini disahkan oleh Wakil Wali Kota Bekasi Ahmad Syaikhu pada 1 November 2015.

Fithor memilih nama itu karena dia tak tahan Bekasi kerap di-bully (diejek) oleh masyarakat melalui media sosial. Menurut dia, ejekan itu sangat berlebihan dan menyakitkan karena Bekasi juga merupakan daerah di Indonesia.

Dia mencontohkan, Bekasi kerap diejek sebagai planet luar angkasa karena suhu di Bekasi sangat panas. Ditambah lagi, arus lalu lintas Bekasi selalu macet. "Nama Kedubes Bekasi ini untuk membalas sindirian bahwa Bekasi merupakan planet luar atau negara luar," kata Fithor.

Meski baru disahkan, komunitas ini telah memiliki agenda rutin yang berlangsung satu hingga tiga kali setiap bulan. Misalnya, pembacaan puisi, seni ilustrasi, musik, pembuatan komik, literasi diskusi, pelatihan pembuatan puisi, seni lukis, serta seminar pengusaha muda (entrepreneurship).

"Kami juga menggandeng komunitas Gara Rupa yang fokus pada kreativitas desain. Diharapkan, makin banyak komunitas yang nongkrong bareng di sini," ucapnya.

Ide Fithor untuk membangun wadah komunitas seni dan budaya rupanya tak main-main. Pria lulusan magister di Institut Kesenian Jakarta (IKJ) 2013 lalu ini berencana membangun sebuah galeri di lahan seluas 1.000 meter persegi di sana.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Duka di Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Duka di Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antar Pribadi

Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antar Pribadi

Megapolitan
Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat dalam Koper di Cikarang

Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat dalam Koper di Cikarang

Megapolitan
Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Megapolitan
Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Megapolitan
Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Megapolitan
Pengemudi HR-V yang Tabrak Bikun UI Patah Kaki dan Luka di Pipi

Pengemudi HR-V yang Tabrak Bikun UI Patah Kaki dan Luka di Pipi

Megapolitan
Bakal Cek Tabung Gas, Zulhas: Benar Enggak Isinya 3 Kilogram?

Bakal Cek Tabung Gas, Zulhas: Benar Enggak Isinya 3 Kilogram?

Megapolitan
Mendag Tegaskan Rumah Potong Ayam Harus Bersertifikat Halal Oktober 2024, Tidak Ada Tawar-tawar Lagi

Mendag Tegaskan Rumah Potong Ayam Harus Bersertifikat Halal Oktober 2024, Tidak Ada Tawar-tawar Lagi

Megapolitan
Mobil Mahasiswa Tabrak Bus Kuning UI, Saksi: Penumpangnya 3, Cowok Semua

Mobil Mahasiswa Tabrak Bus Kuning UI, Saksi: Penumpangnya 3, Cowok Semua

Megapolitan
Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper: Setubuhi dan Habisi Korban, lalu Curi Uang Kantor

Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper: Setubuhi dan Habisi Korban, lalu Curi Uang Kantor

Megapolitan
Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Pernah Mengaku Capek Terlibat Narkoba, Rio Reifan Ditangkap Lagi Usai 2 Bulan Bebas Penjara

Pernah Mengaku Capek Terlibat Narkoba, Rio Reifan Ditangkap Lagi Usai 2 Bulan Bebas Penjara

Megapolitan
Senior Aniaya Siswa STIP hingga Tewas, 5 Kali Pukul Bagian Ulu Hati

Senior Aniaya Siswa STIP hingga Tewas, 5 Kali Pukul Bagian Ulu Hati

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper: Korban Ternyata Minta Dinikahi | Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak

[POPULER JABODETABEK] Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper: Korban Ternyata Minta Dinikahi | Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com