Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Brigade Ahlussunnah Wal Jamaah Siap Tantang ISIS

Kompas.com - 30/11/2015, 02:08 WIB
TANGERANG, KOMPAS.com - Diklatsus Braja I DPP Laskar Aswaja se–DKI Jakarta, Banten dan Jawa Barat siap melawan ISIS dengan gerakan Islam rahmatan lil alamin.

Tindakan radikalisme yang bersembunyi di balik jubah agama kian marak terjadi, baik pada skala global maupun nasional.

Aksi kekerasan, kata Ketua Umum DPP Laskar Aswaja, Adhi "Thobink" Permana, tidak harus dilawan dengan kekerasan dalam bentuk balas dendam.

"Balas dendam hanya menyisakan permusuhan yang berkepanjangan," katanya di Tangerang, Minggu (29/11/2015).

DPP Laskar Aswaja menentang aksi teror mengatasnamakan agama, tapi juga menolak setiap aksi balas dendam dalam bentuk kekerasan.

"Tindakan radikalisme dapat dicegah dengan cara persuasif dan preventif. Tindakan persuasif dapat dilakukan dalam bentuk dialog dan tindakan preventif dapat berupa edukasi dan sosialisasi secara sistematis dan masif," kata aktivis yang akrab dengan sapaan Thobink itu.

Hal tersebut terungkap dalam kegiatan Diklatsus Braja I DPP Laskar Aswaja se–DKI Jakarta, Banten, dan Jawa Barat, yang bertempat di Ponpes Sunan Kalijaga, Cisoka, Kabupaten Tangerang.

Kegiatan yang dilaksanakan pada tanggal 27–29 November 2015 itu diikuti oleh ratusan peserta.

"Kegiatan ini bertujuan membentuk Brigade Ahlussunnah Wal Jamaah (Braja). Braja akan membawa misi Laskar Aswaja untuk mengawal dan menjaga nilai-nilai Ahlussunnah Wal Jamaah yang esensinya adalah Islam Rahmatan Lil alamin," kata Ketua Panitia Diklatsus I DPP Laskar Aswaja, Iman Ainul Hasan.

Menurut Iman, untuk melawan aksi teror dalam bentuk tindakan kekerasan dan intimidasi tidak harus dengan kekerasan, tapi bisa dilakukan dengan edukasi dan sosialisasi.

"Brigade Aswaja akan melakukan gerakan Islam Rahmatan Lil A’alamin ke berbagai ponpes, majelis taklim dan lembaga pendidikan lainnya," katanya.

Aksi-aksi teror yang dilancarkan kelompok radikal Islamic state of Iraq and Syria (ISIS) dan kelompok-kelompok lainnya, yang mengatasnamakan agama, menurut Iman, Laskar Aswaja menilai, gerakan tersebut bukan atas dasar norma agama, tapi pemahaman atas ajaran agama yang salah.

"Pemahaman dan pemikiran yang salah ini yang harus diluruskan," katanya.

Pemerintah melalui Kementerian Agama harus serius melakukan pendekatan dialogis dan memberikan porsi  yang lebih pada program-program edukasi bekerjasama dengan pondok pesantren, majelis taklim, dan ormas-ormas keagamaan.

"Gerakan edukasi ini akan menangkal penyebaran idiologi ISIS dan radikalisme lainnya," kata Thobink. (*)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Sekolah

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Sekolah

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Megapolitan
Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Megapolitan
Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Megapolitan
Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Megapolitan
Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Megapolitan
BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

Megapolitan
Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Megapolitan
Duka pada Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Duka pada Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antarpribadi

Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antarpribadi

Megapolitan
Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat Dalam Koper di Cikarang

Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat Dalam Koper di Cikarang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com