Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Idris Belum Mau Klaim Menang di Pilkada Depok

Kompas.com - 09/12/2015, 17:49 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

DEPOK, KOMPAS.com - Calon wali kota Depok nomor urut dua, Idris Abdul Shomad, yakin hasil penghitungan resmi dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) tidak akan jauh berbeda dari hasil hitung cepat.

"Biasanya hasil real count dan quick count tidak jauh berbeda. Kami yakin tidak jauh berbeda pada penetapan nanti," kata Idris di Warung Betawi Ngoempoel, Tanah Baru, Depok, Rabu (9/12/2015).

Meski demikian, Idris belum mau berkeyakinan dialah pemenang Pilkada Depok 2015.

Ia hanya menginstruksikan tim kampanyenya untuk mengawal proses rekapitulasi suara yang dilakukan KPU sampai adanya penetapan resmi terkait pemenang Pilkada Depok 2015.

"Kami tidak berani mengklaim menang 100 persen. Karena yang menang ini masyatakat Depok," ujar dia.

Pada kesempatan yang sama, pendamping Idris, Pradi Supriyatna mengucapkan terima kasih kepada tim suksesnya dan para simpatisan.

Ia juga mengucapkan terima kasih kepada aparat keamanan yang disebutnya telah banyak berperan dalam mengawal keamanan selama berjalannnya rangkaian Pilkada Depok 2015.

"Kami harapkan situasi tetap aman terkendali dan tidak ada pihak-pihak yang terprovokasi," ucap Pradi.

Hitung cepat yang diselenggarakan lembaga survei Cyrus Network menempatkan pasangan Idris-Pradi unggul atas pasangan calon nomor urut dua, Dimas Oky Nugroho dan Babai Suhaimi.

Sekitar pukul 16.40, sudah sebesar 92,00 persen data tempat pemungutan suara (TPS) yang masuk dengan tingkat partisipasi 57,45 persen dan kualitas random 99,51 persen. 

Pasangan Idris-Pradi memperoleh 60,92 persen suara. Suara pasangan calon tersebut mengungguli suara yang diperoleh Dimas-Babai 39,08 persen.

Menurut Ketua Tim Pemenangan Idris-Pradi, Nuroji, hitung cepat yang dilakukan pihaknya mendapatkan hasil yang tidak jauh berbeda dengan yang dilakukan Cyrus.

"Hasil quick count di internal kami tadi 100 persen masuk pukul 15.30. Angkanya 38,15 berbanding 61,85 persen untuk keunggulan pasangan nomor urut 2," tutur Nuroji.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rumah TKP Brigadir RAT Bunuh Diri Pernah Dimiliki Fahmi Idris, Lalu Kini Dihuni Bos Tambang

Rumah TKP Brigadir RAT Bunuh Diri Pernah Dimiliki Fahmi Idris, Lalu Kini Dihuni Bos Tambang

Megapolitan
Cara Daftar Online Urus KTP dan KK di Tangsel

Cara Daftar Online Urus KTP dan KK di Tangsel

Megapolitan
Preman Perusak Gerobak Bubur di Jatinegara adalah Warga Setempat

Preman Perusak Gerobak Bubur di Jatinegara adalah Warga Setempat

Megapolitan
Polisi Kantongi Identitas Preman Perusak Gerobak Bubur Pakai Celurit di Jatinegara

Polisi Kantongi Identitas Preman Perusak Gerobak Bubur Pakai Celurit di Jatinegara

Megapolitan
Preman Penghancur Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Preman Penghancur Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Megapolitan
Jambret Beraksi di Depan JIS, Salah Satu Pelaku Diduga Wanita

Jambret Beraksi di Depan JIS, Salah Satu Pelaku Diduga Wanita

Megapolitan
Kondisi Terkini TKP Brigadir RAT Bunuh Diri: Sepi dan Dijaga Polisi

Kondisi Terkini TKP Brigadir RAT Bunuh Diri: Sepi dan Dijaga Polisi

Megapolitan
Wanita Jatuh ke Celah Peron dan Gerbong KRL di Stasiun Manggarai

Wanita Jatuh ke Celah Peron dan Gerbong KRL di Stasiun Manggarai

Megapolitan
Tepergok Curi Motor di Kelapa Gading, Pelaku Tembaki Sekuriti dengan Airsoft Gun

Tepergok Curi Motor di Kelapa Gading, Pelaku Tembaki Sekuriti dengan Airsoft Gun

Megapolitan
Kompolnas Tetap Dorong Brigadir RAT Diotopsi: Untuk Memperjelas Penyebab Kematian

Kompolnas Tetap Dorong Brigadir RAT Diotopsi: Untuk Memperjelas Penyebab Kematian

Megapolitan
Bule AS Terkesan dengan KRL Jakarta: Lebih Bagus dan Bersih dari Subway New York dan Chicago

Bule AS Terkesan dengan KRL Jakarta: Lebih Bagus dan Bersih dari Subway New York dan Chicago

Megapolitan
Kompolnas Dorong Penyelidikan dan Penyidikan Kasus Bunuh Diri Brigadir RAT Secara Profesional

Kompolnas Dorong Penyelidikan dan Penyidikan Kasus Bunuh Diri Brigadir RAT Secara Profesional

Megapolitan
Tak Terkait SARA, Perusakan Gerobak Bubur di Jatinegara Murni Aksi Premanisme

Tak Terkait SARA, Perusakan Gerobak Bubur di Jatinegara Murni Aksi Premanisme

Megapolitan
Polisi Bubarkan Pemuda yang Nongkrong Hingga Larut Malam di Jakut Demi Hindari Tawuran

Polisi Bubarkan Pemuda yang Nongkrong Hingga Larut Malam di Jakut Demi Hindari Tawuran

Megapolitan
Dua Pemuda Terjerat Pinjol Pilih Merampok, Berakhir Dipenjara dengan Ancaman Hukuman 12 Tahun

Dua Pemuda Terjerat Pinjol Pilih Merampok, Berakhir Dipenjara dengan Ancaman Hukuman 12 Tahun

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com