Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pelaku Jual Ayam Tiren ke "Pembeli Khusus" di Pasar Klender

Kompas.com - 14/12/2015, 15:20 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemilik ayam tiren yang ditangkap petugas, mengaku mengedarkan ayam tiren tersebut ke sebuah pasar di Jakarta Timur. Pemilik mengaku sudah beroperasi selama tujuh bulan.

"Jualnya di Pasar Klender," kata Pardi (38), pemilik usaha ilegal penyimpanan ayam tiren tersebut, di gudang penyimpanannya di Cakung, Jakarta Timur, Senin (14/12/2015).

Sayangnya, Pardi mengaku tak tahu ayam tiren yang dibeli konsumennya untuk keperluan apa. Namun, ia menyebut pelanggannya di Pasar Klender adalah 'pembeli khusus'. (Baca: Gudang "Ayam Tiren" Digeledah, Bau Busuk Menyeruak)

"Yang beli orang tertentu, ada khusus klien saya," ujar Pardi.

Kepala Polres Metro Jakarta Timur Komisaris Besar Umar Faroq mengatakan, tiga tersangka kasus ini yakni Supardi alias Pardi, Sugiyono, dan Deni kini ditahan guna proses penyelidikan lebih lanjut.

"Kasus ini dalam penyelidikan kita," ujar Umar.

Sebab, pihaknya masih memburu pelaku lainnya. Termasuk tempat yang menyetok ayam tiren bagi pelaku yang ditangkap ini. (Baca: Ini Pengakuan Pemilik "Ayam Tiren" yang Digeledah Polisi di Cakung)

Menurut Umar, tiga pelaku itu terancam Pasal dijerat dengan Undang-Undang Perlindungan Konsumen Nomor 8 tahun 1999 dan Undang-Undang Pangan Nomor 18 tahun 2012. Pelaku terancam dengan hukuman lima tahun penjara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Buru Maling Kotak Amal Mushala Al-Hidayah di Sunter Jakarta Utara

Polisi Buru Maling Kotak Amal Mushala Al-Hidayah di Sunter Jakarta Utara

Megapolitan
Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Ditemukan Meninggal Dunia

Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Ditemukan Meninggal Dunia

Megapolitan
Polisi Selidiki Pelaku Tawuran yang Diduga Bawa Senjata Api di Kampung Bahari

Polisi Selidiki Pelaku Tawuran yang Diduga Bawa Senjata Api di Kampung Bahari

Megapolitan
'Update' Kasus DBD di Tamansari, 60 Persen Korbannya Anak Usia SD hingga SMP

"Update" Kasus DBD di Tamansari, 60 Persen Korbannya Anak Usia SD hingga SMP

Megapolitan
Bunuh dan Buang Mayat Dalam Koper, Ahmad Arif Tersinggung Ucapan Korban yang Minta Dinikahi

Bunuh dan Buang Mayat Dalam Koper, Ahmad Arif Tersinggung Ucapan Korban yang Minta Dinikahi

Megapolitan
Pria yang Meninggal di Gubuk Wilayah Lenteng Agung adalah Pemulung

Pria yang Meninggal di Gubuk Wilayah Lenteng Agung adalah Pemulung

Megapolitan
Mayat Pria Ditemukan di Gubuk Wilayah Lenteng Agung, Diduga Meninggal karena Sakit

Mayat Pria Ditemukan di Gubuk Wilayah Lenteng Agung, Diduga Meninggal karena Sakit

Megapolitan
Tawuran Warga Pecah di Kampung Bahari, Polisi Periksa Penggunaan Pistol dan Sajam

Tawuran Warga Pecah di Kampung Bahari, Polisi Periksa Penggunaan Pistol dan Sajam

Megapolitan
Solusi Heru Budi Hilangkan Prostitusi di RTH Tubagus Angke: Bikin 'Jogging Track'

Solusi Heru Budi Hilangkan Prostitusi di RTH Tubagus Angke: Bikin "Jogging Track"

Megapolitan
Buka Pendaftaran, KPU DKI Jakarta Butuh 801 Petugas PPS untuk Pilkada 2024

Buka Pendaftaran, KPU DKI Jakarta Butuh 801 Petugas PPS untuk Pilkada 2024

Megapolitan
KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Anggota PPS untuk Pilkada 2024

KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Anggota PPS untuk Pilkada 2024

Megapolitan
Bantu Buang Mayat Wanita Dalam Koper, Aditya Tak Bisa Tolak Permintaan Sang Kakak

Bantu Buang Mayat Wanita Dalam Koper, Aditya Tak Bisa Tolak Permintaan Sang Kakak

Megapolitan
Pemkot Depok Bakal Bangun Turap untuk Atasi Banjir Berbulan-bulan di Permukiman

Pemkot Depok Bakal Bangun Turap untuk Atasi Banjir Berbulan-bulan di Permukiman

Megapolitan
Duduk Perkara Pria Gigit Jari Satpam Gereja sampai Putus, Berawal Pelaku Kesal dengan Teman Korban

Duduk Perkara Pria Gigit Jari Satpam Gereja sampai Putus, Berawal Pelaku Kesal dengan Teman Korban

Megapolitan
15 Pasien DBD Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

15 Pasien DBD Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com