Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Netizen Sindir Taufik yang Enggan Makan di Warteg

Kompas.com - 17/12/2015, 05:12 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com - Netizen atau pengguna internet tergerak untuk membalas pernyataan Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta, M Taufik terkait dirinya yang menyebutkan tidak mungkin DPRD makan di Warung Tegal (Warteg), dengan tanda tagar #makandiwarung.

"Bapak Wakil Rakyat, entah rakyat mana yang Bapak wakili, karena kami tidak bermasalah makan di warung nasi," tulis pengguna Instagram bernama @edwardsuhadi disertai foto penjaga Warteg yang sedang mengambil makanan.

Tidak sedikit foto-foto yang diunggah netizen untuk menyindir pernyataan Taufik.

Seorang pengguna Instagram lainnya, bernama @andrehermanto menuliskan:

"Halo bapak-bapak DPRD yang terhormat, makan di warung enak dan asik kok, meski enggak ada lobster, tetap kenyang, sehat, dan waras," tulisnya disertai foto makanan ala warteg, dengan lauk telor dadar, tempe orek, dan cumi.

Foto-foto itu diunggah pada Rabu (16/12/2015).

Sebelumnya, Taufik mengungkapkan pernyataan yang akhirnya mengundang reaksi tersebut dua hari yang lalu.

"Jadi kalau kita kunjungan ke luar kota, yang dimaksud jadi Rp 2 juta itu kan tadinya cuma Rp 470.000 per hari. Hitung saja, makan dua kali sehari berapa? Kan tidak mungkin kami (DPRD) makan di warung tegal (warteg)," ujar Taufik.

Menurut dia, biaya perjalanan dinas per hari Rp 470.000 tidak akan pas untuk para anggota DPRD DKI yang setara eselon II.

Bahkan, untuk makan lobster, para anggota DPRD DKI mesti nombok. (Baca: Taufik: Kalau Uang Makan Masuk ke Rp 470.000, Kami Enggak Bisa Makan Lobster)

"Kemarin kan Rp 470.000, kalau makan pakai lobster, lu mesti nombok, gitu loh kira-kira," katanya.

Ternyata pernyataan Taufik itu, membuat para netizen bereaksi. Meme yang berisikan ajakan kepada masyarakat untuk beramai-ramai makan di warteg diunggah.

Meme tersebut seolah menyindir apa yang telah disampaikan oleh Taufik sebelumnya. (Dennis Destryawan)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Megapolitan
Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Megapolitan
Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Megapolitan
3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

Megapolitan
Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Megapolitan
Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Megapolitan
Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Megapolitan
Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Megapolitan
Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Megapolitan
Gelar 'Napak Reformasi', Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Gelar "Napak Reformasi", Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Megapolitan
Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Megapolitan
Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Megapolitan
Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Megapolitan
Pelajar SMK Lingga yang Selamat dari Kecelakaan Tiba di Depok, Disambut Tangis Orangtua

Pelajar SMK Lingga yang Selamat dari Kecelakaan Tiba di Depok, Disambut Tangis Orangtua

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Minggu 12 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Minggu 12 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com