"Enggak mungkin kalau enggak lalai bisa ada yang meninggal," kata Kanit III Subdit Renakta Ditreskrimum Polda Metro Jaya Komisaris Budi Setiadi kepada Kompas.com.
Hal itu dikatakannya usai menemui pihak sekolah di Puskesmas Pulau Kelapa, Kepulauan Seribu, Rabu (6/1/2016) pagi.
Pagi ini, tim dari Polda Metro Jaya meminta keterangan pihak sekolah, yaitu kepala sekolah dan seorang guru, yang masih menemani jenazah Hilman di Puskesmas Pulau Kelapa.
Hilman ditemukan tenggelam dan terlepas dari pelampung saat mengikuti kegiatan pengenalan air bersama 189 orang temannya di Pulau Kotok, kemarin.
Awalnya, Kepala Kantor Penanggulangan Bencana Daerah Kepulauan Seribu Muhammad Ali menginformasikan ada enam siswa yang tenggelam.
Namun, dari informasi di lapangan yang dikatakan pihak sekolah, hanya ada dua siswa tenggelam, yaitu Hilman dan Reffi (12).
Jumlah murid SMP yang ikut outbound pun bukan 300 orang, melainkan 190 orang. Mereka ikut kegiatan pengenalan air untuk mempersiapkan kegiatan yang harusnya berlangsung hari ini, yaitu snorkling.
Namun, kegiatan dihentikan dan semua murid dipulangkan ke rumah mereka masing-masing. Jenazah Hilman masih disemayamkan di Pulau Kelapa.
Pihak keluarga sudah diberi tahu oleh pihak sekolah tentang apa yang terjadi terhadap Hilman. Rencananya, siang ini, jenazah Hilman akan dibawa langsung ke rumah keluarganya yang ada di Bekasi, Jawa Barat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.