Para pimpinan satuan kerja perangkat daerah (SKPD) DKI akan menilai kinerja anak buahnya tiap bulan. Nantinya, kinerja pimpinan SKPD dinilai oleh Basuki.
Rapor KPI itu akan menjadi indikator penilaiannya dalam merombak birokrasi DKI Jakarta.
"Rapor itu untuk apa? Kalau mau lebih kasar lagi, tolong buat saya kesulitan cari alasan untuk berhentiin Bapak, Ibu. Kira-kira begitu," kata Basuki saat memberi pengarahan pejabat eselon I dan II di Balai Kota, Kamis (7/1/2016).
Karena itu, ia meminta para pegawai negeri sipil (PNS) untuk tidak terlalu santai dalam bekerja. Sebab, lanjut dia, banyak staf yang berpotensi menjadi pejabat eselon.
Berdasarkan hasil tes seleksi, para staf kesulitan naik ke jabatan eselon.
"Makanya, berlomba-lomba nih. Mumpung saya masih ada di sini sampai Oktober 2017," kata Basuki.
Basuki mengapresiasi kinerja PNS DKI. Saat ini, lanjut dia, kinerja PNS DKI relatif baik. Tidak perlu menjadi orang pintar, yang terpenting menjadi pegawai yang tidak menerima suap maupun menyalahgunakan anggaran.
"Kalau ada rapor seperti ini, kami bisa lebih jelas dalam mendorong pegawai. Kalau pegawai biasa-biasa saja kerjanya, terpaksa kami ganti, tidak ada pilihan. Anak buah Bapak Ibu yang kerjanya lamban, ya harus diganti," kata Basuki.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.