Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok Sebut Konflik Camat Tanah Abang dan Oknum Paspampres Hanya Salah Paham

Kompas.com - 12/01/2016, 20:18 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menyebut permasalahan antara Camat Tanah Abang Hidayatullah dan oknum Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) hanya salah paham.

Basuki mengaku sudah mengonfirmasi hal ini kepada Hidayatullah, Wali Kota Jakarta Pusat Mangara Pardede, dan pihak Satpol PP.

"Tadi kami sudah cek dengan Paspampres itu salah paham saja, soal pemukulan itu sudah selesai," kata Basuki di Balai Kota, Selasa (12/1/2016).

Menurut Basuki, ada kesalahpahaman ketika penertiban pedagang kaki lima (PKL) di Tanah Abang berlangsung. (Baca: Berdamai, Camat Tanah Abang Maafkan Oknum Paspampres yang Menyerangnya)

Pihak PKL yang ditertibkan, kata Basuki, mencoba mengadu domba kedua belah pihak sehingga menimbulkan kesalahpahaman.

"Jadi kami anggap ini sudah selesai dan anggota kami tidak ada yang terluka kok," kata Basuki.

Selain itu, Basuki mengaku sudah mengonfirmasi permasalahan ini kepada Komandan Paspampres Regu A.

Kepada Basuki, komandan Paspampres Regu A menyebut permasalahan tersebut sudah selesai. 

Hidayatullah dan salah satu anggota satpol PP, Mail Kurniawan, sebelumnya diserang dua oknum anggota Paspamres setelah penertiban lapak-lapak pedagang di Jalan Baturaja, Kelurahan Kebon Melati, Jakarta Pusat, Senin (11/1/2016) malam.

Oknum anggota Paspampres itu masing-masing bernama Serda TMA dan Serda TP. Keduanya tidak terima dengan tindakan aparat Kecamatan Tanah Abang yang menertibkan lapak-lapak PKL di Jalan Baturaja.

Secara terpisah, Komandan Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) Mayjen TNI Andika Perkasa mengatakan bahwa masalah ini berawal saat Serda TMA sedang makan nasi goreng di lokasi mangkal kaki lima di depan Plaza Indonesia, Jakarta Pusat.

Tiba-tiba, menurut Andika, oknum satpol PP langsung mengambil gerobak pedagang kaki lima, termasuk kursi yang sedang diduduki Serda TMA dan empat pembeli lainnya. (Baca: Diganggu Saat Makan Nasi Goreng Jadi Alasan Anggota Paspampres Bela Diri)

Saat itu, lanjut dia, Serda TMA tidak terima dengan perkataan kasar yang disampaikan oknum satpol PP kepadanya saat penertiban berlangsung.

Malamnya, Serda TMA dan Serda TP datang ke kantor Hidayatullah dengan tujuan menyampaikan rasa tidak terima karena mereka telah diperlakukan kasar.

Menurut Andika, tak lama setelah itu, salah satu pedagang yang gerobaknya disita satpol PP menendang kardus berisi botol air mineral di depan kaki Hidayatullah dan berusaha mencekiknya.

Berdasarkan penuturannya, Serda TP yang berjarak sekitar tujuh meter dari Hidayatullah tersebut mengaku berusaha menghentikan pedagang itu.

Namun, saat Serda TP berhasil memisahkan pedagang dengan Hidayatullah, Serda TP dihalangi anggota satpol PP dan diminta masuk lagi ke kantor Hidayatullah.

Kemudian terjadilah keributan antara oknum Paspampres tersebut dengan oknum satpol PP. (Baca: Komandan Paspampres Sebut Anggotanya Pukul Oknum Satpol PP, Bukan Camat)


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Motor dan STNK Mayat di Kali Sodong Raib, Keluarga Duga Dijebak Seseorang

Motor dan STNK Mayat di Kali Sodong Raib, Keluarga Duga Dijebak Seseorang

Megapolitan
Terganggu Pembangunan Gedung, Warga Bentrok dengan Pengawas Proyek di Mampang Prapatan

Terganggu Pembangunan Gedung, Warga Bentrok dengan Pengawas Proyek di Mampang Prapatan

Megapolitan
Ponsel Milik Mayat di Kali Sodong Hilang, Hasil Lacak Tunjukkan Posisi Masih di Jakarta

Ponsel Milik Mayat di Kali Sodong Hilang, Hasil Lacak Tunjukkan Posisi Masih di Jakarta

Megapolitan
Pakai Seragam Parkir Dishub, Jukir di Duri Kosambi Bingung Tetap Diamankan Petugas

Pakai Seragam Parkir Dishub, Jukir di Duri Kosambi Bingung Tetap Diamankan Petugas

Megapolitan
Sekolah di Tangerang Selatan Disarankan Buat Kegiatan Sosial daripada 'Study Tour' ke Luar Kota

Sekolah di Tangerang Selatan Disarankan Buat Kegiatan Sosial daripada "Study Tour" ke Luar Kota

Megapolitan
RS Bhayangkara Brimob Beri Trauma Healing untuk Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana

RS Bhayangkara Brimob Beri Trauma Healing untuk Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana

Megapolitan
KPU Kota Bogor Tegaskan Caleg Terpilih Harus Mundur jika Mencalonkan Diri di Pilkada 2024

KPU Kota Bogor Tegaskan Caleg Terpilih Harus Mundur jika Mencalonkan Diri di Pilkada 2024

Megapolitan
Pemilik Mobil yang Dilakban Warga gara-gara Parkir Sembarangan Mengaku Ketiduran di Rumah Saudara

Pemilik Mobil yang Dilakban Warga gara-gara Parkir Sembarangan Mengaku Ketiduran di Rumah Saudara

Megapolitan
Sebelum Ditemukan Tak Bernyawa di Kali Sodong, Efendy Pamit Beli Bensin ke Keluarga

Sebelum Ditemukan Tak Bernyawa di Kali Sodong, Efendy Pamit Beli Bensin ke Keluarga

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Prioritaskan Warga Jakarta dalam Rekrutmen PJLP dan Tenaga Ahli

Pemprov DKI Diminta Prioritaskan Warga Jakarta dalam Rekrutmen PJLP dan Tenaga Ahli

Megapolitan
Polisi Kesulitan Identifikasi Pelat Motor Begal Casis Bintara di Jakbar

Polisi Kesulitan Identifikasi Pelat Motor Begal Casis Bintara di Jakbar

Megapolitan
Parkir Sembarangan Depan Toko, Sebuah Mobil Dilakban Warga di Koja

Parkir Sembarangan Depan Toko, Sebuah Mobil Dilakban Warga di Koja

Megapolitan
Terminal Bogor Tidak Berfungsi Lagi, Lahannya Jadi Lapak Pedagang Sayur

Terminal Bogor Tidak Berfungsi Lagi, Lahannya Jadi Lapak Pedagang Sayur

Megapolitan
Duga Ada Tindak Pidana, Kuasa Hukum Keluarga Mayat di Kali Sodong Datangi Kantor Polisi

Duga Ada Tindak Pidana, Kuasa Hukum Keluarga Mayat di Kali Sodong Datangi Kantor Polisi

Megapolitan
Dijenguk Polisi, Casis Bintara yang Dibegal di Jakbar 'Video Call' Bareng Aipda Ambarita

Dijenguk Polisi, Casis Bintara yang Dibegal di Jakbar "Video Call" Bareng Aipda Ambarita

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com