Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Susatyo Dilempar Bom Saat Berhadapan dengan Teroris di Kawasan Sarinah

Kompas.com - 15/01/2016, 17:52 WIB
Kahfi Dirga Cahya

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Banyak polisi dengan aksi heroik saat penumpasan aksi terorisme di kawasan sekitar Sarinah, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Kamis (14/1/2016). Salah satunya AKBP Susatyo Purnomo Condro, Kabag Ops Polres Metro Jakarta Pusat.

Seperti yang diterima Kompas.com dari Kasubag Humas Polres Metro Jakarta Pusat Komisaris Suyatno, mantan Kapolsek Metro Gambir tersebut turun langsung menumpas terduga teroris kemarin.

Suyatno menceritakan, saat itu Susatyo turun ke lapangan setelah mendapat laporan bahwa ada info bom dan penembakan terhadap anggota lalu lintas di kawasan sekitar Sarinah.

"Saya bersama lima anggota Sabhara mengepung dari depan Starbucks hanya dalam jarak 10 meter dari pelaku yang bersembunyi dari balik tembok pagar Starbucks," cerita Susatyo yang dikirim oleh Suyatno, Jumat.

Susatyo bersama timnya menembak untuk menutup ruang gerak para pelaku. Alhasil, tembakan tersebut membuat panik pelaku.

"Kedatangan saya ternyata membuat panik pelaku dan menyerang membabi buta dengan melempar bom rakitan dan tembakan," lanjut Suyatno mengisahkan Susatyo.

Dari pengamatan Susatyo, mekanisme pengaktifan bom yang dilempar ke mobilnya harus membakar sumbu terlebih dahulu sehingga, saat lemparan ketiga, bom tak sengaja meledak.

Sementara itu, tembakan pelaku mengenai pintu kiri belakang mobil Susatyo. Lemparan bom dari pelaku juga hanya berjarak satu meter dari mobil dinasnya.

"Kemudian saya keluar mobil dari pintu di sisi kanan," tambahnya. (Baca: Cerita AKBP Deddy Tembak Mati Satu Teroris di Depan Starbucks)

Susatyo mengaku saat itu terduga teroris langsung mengarah kepadanya. Pengalihan itu disebut berguna agar anggota lain mendekati pelaku.

"Sementara dari sisi kiri Starbucks saya melihat sudah ada Karo Ops Polda Metro dan Kapolsek Menteng yang akan mendekat," katanya.

Ia juga sembari menolong anggota lain ke dalam mobil dinasnya karena menjadi sasaran tembak. Ia juga berinisiatif agar anggotanya tiarap dan mundur agar tak kena lemparan bom berikutnya.

"Setelah semua berhasil mencari perlindungan di taman, saya bergegas mundur dengan menyetir sambil tidur terlentang untuk mempersiapkan bantuan dari satuan lainnya," terangnya.

Setelah itu, dipastikan lima terduga teroris tewas. Tiga orang tewas karena bom bunuh diri dan dua lainnya ditembak mati. Susatyo bersama anggota Gegana Polda Metro Jaya beserta pejabat Polres memasuki gedung untuk melakukan penyisiran.

Kompas TV BIN Duga Pelaku Teror Simpatisan ISIS
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

15 Pasien DBD Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

15 Pasien DBD Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Bantu Buang Mayat, Adik Pembunuh Wanita Dalam Koper Juga Jadi Tersangka

Bantu Buang Mayat, Adik Pembunuh Wanita Dalam Koper Juga Jadi Tersangka

Megapolitan
Banjir Berbulan-bulan di Permukiman Depok, Pemkot Bakal Keruk Sampah yang Tersumbat

Banjir Berbulan-bulan di Permukiman Depok, Pemkot Bakal Keruk Sampah yang Tersumbat

Megapolitan
Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper Terungkap, Korban Ternyata Minta Dinikahi

Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper Terungkap, Korban Ternyata Minta Dinikahi

Megapolitan
Tak Cuma di Medsos, DJ East Blake Juga Sebar Video Mesum Mantan Kekasih ke Teman dan Keluarganya

Tak Cuma di Medsos, DJ East Blake Juga Sebar Video Mesum Mantan Kekasih ke Teman dan Keluarganya

Megapolitan
Heru Budi Usul Bangun 'Jogging Track' di RTH Tubagus Angke yang Diduga Jadi Tempat Prostitusi

Heru Budi Usul Bangun "Jogging Track" di RTH Tubagus Angke yang Diduga Jadi Tempat Prostitusi

Megapolitan
Ketika Ketua RW di Kalideres Dituduh Gelapkan Dana Kebersihan lalu Dinonaktifkan Pihak Kelurahan...

Ketika Ketua RW di Kalideres Dituduh Gelapkan Dana Kebersihan lalu Dinonaktifkan Pihak Kelurahan...

Megapolitan
6 Anggota Polres Metro Jaksel Dipecat, Sebagian karena Jadi Pengedar dan Pengguna Narkoba

6 Anggota Polres Metro Jaksel Dipecat, Sebagian karena Jadi Pengedar dan Pengguna Narkoba

Megapolitan
Dua Maling Gasar Motor di Tanjung Priok, Polisi Bergerak meski Korban Enggan Lapor

Dua Maling Gasar Motor di Tanjung Priok, Polisi Bergerak meski Korban Enggan Lapor

Megapolitan
Hal-hal yang Belum Terungkap di Kasus Brigadir RAT: Motif hingga Sosok Pengusaha yang Dikawal

Hal-hal yang Belum Terungkap di Kasus Brigadir RAT: Motif hingga Sosok Pengusaha yang Dikawal

Megapolitan
Rute Transjakarta 8N Kebayoran - Petamburan via Asia Afrika

Rute Transjakarta 8N Kebayoran - Petamburan via Asia Afrika

Megapolitan
Ahok Beberkan Solusi Penanganan Macet Jakarta, Berharap Direalisasikan Gubernur DKI

Ahok Beberkan Solusi Penanganan Macet Jakarta, Berharap Direalisasikan Gubernur DKI

Megapolitan
DJ East Blake Terancam 12 Tahun Penjara akibat Sebar Foto dan Video Mesum Mantan Kekasih

DJ East Blake Terancam 12 Tahun Penjara akibat Sebar Foto dan Video Mesum Mantan Kekasih

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Pertimbangkan Usul DPRD DKI soal Sekolah Gratis Negeri dan Swasta

Pemprov DKI Jakarta Pertimbangkan Usul DPRD DKI soal Sekolah Gratis Negeri dan Swasta

Megapolitan
Komisi E DPRD DKI Desak Pemprov Wujudkan Sekolah Gratis Negeri dan Swasta, dari TK sampai SMA

Komisi E DPRD DKI Desak Pemprov Wujudkan Sekolah Gratis Negeri dan Swasta, dari TK sampai SMA

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com