JAKARTA, KOMPAS.com — Sekilas, tampak luarnya memang menyerupai cairan dalam botol sabun cuci piring yang banyak dijual di supermarket. Namun, ternyata, cairan itu merupakan minuman beraneka rasa.
Minuman bermerek Magic Wash ini merupakan kreasi dari lima mahasiswa Kedokteran Gigi Universitas Brawijaya.
Para mahasiswa itu adalah Vialyne Dinata, Steven Hannata, Panji Adhytama, Yosua Halim, dan Selvi Hokman. Ide unik kelima orang itu bermula dari keisengan mereka saat berselancar di dunia.
"Kami lihat sekarang remaja lagi senang sama minuman berkemasan unik. Terus, kami coba searching di internet, dan pas ketemu, ngerasa kok prospeknya bagus. Jadi, kami coba," ujar Vialyne kepada Kompas.com, Senin (25/1/2016).
Saat mulai memasarkannya, Vialyne menuturkan bahwa produk ini sempat dipandang sebelah mata oleh masyarakat. Mereka berpikir bahwa kemasan yang dipakai untuk minuman tersebut merupakan botol bekas sabun untuk cuci piring.
"Ya kami jelaskan kalau kami pakai botol baru, bukan bekas. Ini buatan pabrik, dan memang bentuknya saja seperti botol sabun cuci piring," sambungnya.
Meski begitu, Vialyne mengatakan bahwa banyak orang yang penasaran dan tetap mencoba minuman tersebut. Magic Wash tersedia dalam dua jenis minuman, yakni berbahan dasar susu dan soda.
"Kalau susu ada rasa cokelat, green tea, dan bubble gum. Kalau soda itu ada yang rasa jeruk, anggur, melon, dan berry," ungkap mahasiswi semester VII ini.
Minuman dalam kemasan botol sabun cuci piring itu dibanderol dengan harga Rp 15.000 sampai Rp 20.000.
Vialyne menyampaikan, saat ini Magic Wash hanya dipasarkan melalui akun Instagram @magic.wash dan sebatas untuk wilayah Malang, Jawa Timur.
"Memang ada yang pesan untuk dikirim keluar kota, tetapi kami masih kesusahan untuk proses pengiriman keluar kotanya," ucap Vialyne.
Kendala lainnya, minuman berbahan dasar susu tidak dapat bertahan lama. "Susu yang kami pakai asli, jadi kalau di luar kulkas hanya tahan satu hari, sedangkan di dalam kulkas tahan dua sampai tiga hari," ungkap dia.
Memang, usia Magic Wash baru seumur jagung, tetapi keuntungan yang didapatkan bisa mencapai lebih dari Rp 10 juta.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.