Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Magic Wash, Cairan dalam Botol Sabun Cuci Piring yang Dapat Dikonsumsi

Kompas.com - 25/01/2016, 22:59 WIB
Dian Ardiahanni

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Sekilas, tampak luarnya memang menyerupai cairan dalam botol sabun cuci piring yang banyak dijual di supermarket. Namun, ternyata, cairan itu merupakan minuman beraneka rasa.

Minuman bermerek Magic Wash ini merupakan kreasi dari lima mahasiswa Kedokteran Gigi Universitas Brawijaya.

Para mahasiswa itu adalah Vialyne Dinata, Steven Hannata, Panji Adhytama, Yosua Halim, dan Selvi Hokman. Ide unik kelima orang itu bermula dari keisengan mereka saat berselancar di dunia.

"Kami lihat sekarang remaja lagi senang sama minuman berkemasan unik. Terus, kami coba searching di internet, dan pas ketemu, ngerasa kok prospeknya bagus. Jadi, kami coba," ujar Vialyne kepada Kompas.com, Senin (25/1/2016).

Saat mulai memasarkannya, Vialyne menuturkan bahwa produk ini sempat dipandang sebelah mata oleh masyarakat. Mereka berpikir bahwa kemasan yang dipakai untuk minuman tersebut merupakan botol bekas sabun untuk cuci piring.

"Ya kami jelaskan kalau kami pakai botol baru, bukan bekas. Ini buatan pabrik, dan memang bentuknya saja seperti botol sabun cuci piring," sambungnya.

Meski begitu, Vialyne mengatakan bahwa banyak orang yang penasaran dan tetap mencoba minuman tersebut. Magic Wash tersedia dalam dua jenis minuman, yakni berbahan dasar susu dan soda.

"Kalau susu ada rasa cokelat, green tea, dan bubble gum. Kalau soda itu ada yang rasa jeruk, anggur, melon, dan berry," ungkap mahasiswi semester VII ini.

Minuman dalam kemasan botol sabun cuci piring itu dibanderol dengan harga Rp 15.000 sampai Rp 20.000.

Vialyne menyampaikan, saat ini Magic Wash hanya dipasarkan melalui akun Instagram @magic.wash dan sebatas untuk wilayah Malang, Jawa Timur.

"Memang ada yang pesan untuk dikirim keluar kota, tetapi kami masih kesusahan untuk proses pengiriman keluar kotanya," ucap Vialyne.

Kendala lainnya, minuman berbahan dasar susu tidak dapat bertahan lama. "Susu yang kami pakai asli, jadi kalau di luar kulkas hanya tahan satu hari, sedangkan di dalam kulkas tahan dua sampai tiga hari," ungkap dia.

Memang, usia Magic Wash baru seumur jagung, tetapi keuntungan yang didapatkan bisa mencapai lebih dari Rp 10 juta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Megapolitan
Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDIP

Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDIP

Megapolitan
Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Megapolitan
'Mayday', 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

"Mayday", 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

Megapolitan
Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Megapolitan
3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

Megapolitan
Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Megapolitan
PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

Megapolitan
Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Megapolitan
Anggota Polisi Bunuh Diri, Psikolog Forensik: Ada Masalah Kesulitan Hidup Sekian Lama...

Anggota Polisi Bunuh Diri, Psikolog Forensik: Ada Masalah Kesulitan Hidup Sekian Lama...

Megapolitan
Warga Sebut Pabrik Arang di Balekambang Sebelumnya Juga Pernah Disegel

Warga Sebut Pabrik Arang di Balekambang Sebelumnya Juga Pernah Disegel

Megapolitan
Pengelola Sebut Warga Diduga Jual Beli Rusun Muara untuk Keuntungan Ekspres

Pengelola Sebut Warga Diduga Jual Beli Rusun Muara untuk Keuntungan Ekspres

Megapolitan
Nama Andika Perkasa Masuk Bursa Cagub DKI 2024, Pengamat: PDI-P Harus Gerak Cepat

Nama Andika Perkasa Masuk Bursa Cagub DKI 2024, Pengamat: PDI-P Harus Gerak Cepat

Megapolitan
Polisi Tutup Kasus Kematian Brigadir RAT, Kompolnas: Sudah Tepat karena Kasus Bunuh Diri

Polisi Tutup Kasus Kematian Brigadir RAT, Kompolnas: Sudah Tepat karena Kasus Bunuh Diri

Megapolitan
Pengedar Narkoba yang Ditangkap di Depok Konsumsi Ganja Berbentuk 'Liquid'

Pengedar Narkoba yang Ditangkap di Depok Konsumsi Ganja Berbentuk "Liquid"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com