"Dia (PT JIEP) pasang (gerbang berbayar) justru agar tidak sembarang orang bisa masuk," kata Basuki, di Balai Kota, Selasa (26/1/2016).
Namun, kebijakan ini tidak berlaku bagi para pekerja di KIP serta pengendara motor. Warga yang tinggal di sana, kata Basuki, juga tidak ditarik tarif masuk.
Bahkan, lanjut dia, kebijakan ini untuk mengantisipasi adanya parkir liar.
"Jadi kalau parkir di jalanan ya mereka bayar, tapi kalau mereka masuk ke dalam gudang mereka tak akan bayar (parkir). Ini untuk menghindari preman atau siapapun parkir liar di dalam kawasan industri," kata Basuki.
Basuki sebelumnya sempat emosi kepada PT JIEP dan meminta BUMD tersebut untuk mencabut gerbang berbayar itu.
Bahkan, Basuki sempat mengungkit menolak datang ke peluncuran gerbang karena tidak sepakat dengan kebijakan itu.
Namun, setelah mendapat penjelasan, Basuki meyakini tak sedikit warga yang mendirikan bangunan liar di sana. Sehingga perlu didirikan gerbang berbayar.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.