Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Mirna, Polisi Masih Perlu Lengkapi BAP Keterangan Saksi Ahli

Kompas.com - 27/01/2016, 06:49 WIB
Kahfi Dirga Cahya

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Penyidik Polda Metro Jaya diminta untuk melengkapi berkas kasus kematian Wayan Mirna Salihin (27). Mirna tewas diduga karena kandungan sianida yang terkandung pada kopi yang diminumnya.

Setelah berkoordinasi dengan Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta, masih dibutuhkan kelengkapan berupa keterangan saksi ahli dalam kasus itu.

"Problemnya adalah ada kelengkapan administrasi penyidikan yang dilakukan terhadap saksi ahli," kata Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Krishna Murti di Jakarta, Selasa (26/1/2015). 

Saat pemaparan alat bukti ke kejaksaan, ada berita acara pemeriksaan beberapa saksi ahli yang belum dibuat.

Dengan tidak adanya BAP ini, secara legal yuridis kasus ini belum bisa maju ke tahap selanjutnya, yakni penetapan tersangka penaruh racun sinaida dalam es kopi Vietnam Mirna.

Dalam pengusutan kasus ini, keterangan saksi ahli merupakan bagian yang cukup penting. Hal ini terkait pembuktian adanya racun sianida dalam es kopi Vietnam Mirna. Penyidik memerlukan saksi ahli dari Pusat Laboratorium Forensik (Pusabfor) Mabes Polri. 

Setelah diperiksa, ditemukan kandungan sianida sebanyak tiga gram di sisa es kopi Vietnam Mirna dan lambung Mirna.

Bukti tersebut menjadi penguat polisi untuk menaikkan status kasus Mirna ke tahap penyidikan, karena diduga ada unsur pidana dalam kematian Mirna.

Peran saksi ahli lainnya yakni saat pemeriksaan Jessica, teman Mirna yang ada di lokasi kejadian.

Pemeriksaan Jessica melibatkan tiga ahli psikiatri untuk membaca karakter yang bersangkutan.

"Dari interview kita bisa analisa karakter dari keterangan yang diberikan yang bersangkutan," kata Krishna.

Kini, persyaratan legal yuridis berupa surat keterangan resmi BAP tengah dipersiapkan penyidik. Namun, Krishna tak bisa memastikan, kapan polisi akan menetapkan tersangka setelah syarat tersebut terpenuhi.  

Wayan Mirna Solihin tewas setelah meminum kopi Vietnam di cafe Olivier, Grand Indonesia. Ketika peristiwa ini terjadi, Mirna sedang bersama dua temannya yaitu Hani dan Jessica. Jessica tiba terlebih dulu dan memesankan kopi itu untuk Mirna.

Setelah mencicip kopi yang dipesan Jessica, Mirna langsung kejang-kejang hingga mulutnya berbusa. Mirna meninggal dunia setelah dibawa ke rumah sakit.

Polisi sudah meningkatkan status kasus ini dari penyelidikan menjadi penyidikan meski belum ada tersangka. Sejumlah saksi sudah diperiksa, termasuk Jessica.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Megapolitan
Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Megapolitan
Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Rayakan 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Rayakan "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Megapolitan
Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Megapolitan
Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Megapolitan
Hadiri 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Hadiri "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Megapolitan
Pakai Caping Saat Aksi 'May Day', Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Pakai Caping Saat Aksi "May Day", Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Megapolitan
Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com