Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ridwan Kamil dan Saefullah Tetap Ikut Seleksi Bakal Calon Gubernur Gerindra

Kompas.com - 27/01/2016, 17:26 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ridwan Kamil dan Saefullah absen dalam acara penjaringan penjaringan bakal calon gubernur DKI Partai Gerindra.

Namun, para bakal calon yang diundang namun tidak datang, tetap berhak mengikuti proses seleksi yang akan dilaksanakan dalam beberapa bulan ke depan.

Selain Ridwan Kamil dan Saefullah yang tak datang, ada juga mantan Wakil Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin, serta Sekretaris Jenderal partai Ahmad Muzani.

"Semua tidak ada yang menolak. Saefullah, Sjafrie Sjamsoeddin, Ridwan Kamil. Mereka hanya tidak bisa datang hari ini," kata Ketua DPD Partai Gerindra DKI Jakarta Mohamad Taufik.

Hal itu dikatakannya di Hotel Sari Pan Pacific, Jakarta Pusat, Rabu (27/1/2016).

Menurut Taufik, keempat orang tidak bisa hadir dalam acara penjaringan karena ada acara lain yang tidak bisa ditinggalkan.

Seperti Ridwan Kamil yang memiliki acara di Bandung dalam kapasitasnya sebagai Wali Kota, dan Sjafrie yang masih menempuh pendidikan S-3 di Amerika Serikat.

"Saefullah sudah komunikasi dengan keluarga besarnya karena kalau mencalonkan diri, maka harus mundur dari ke-PNS-an," ujar Taufik.

Acara penjaringan bakal calon gubernur Gerindra sendiri hanya dihadiri empat bakal calon. Selain Taufik, ketiga orang lainnya adalah Wakil Ketua Dewan Pembina Sandiaga Uno, anggota Fraksi Gerindra di DPR RI Biem Benjamin, dan anggota DPRD DKI Mohamad Sanusi.

Dalam acara itu, para bakal calon gubernur diminta menandatangani komitmen untuk melakukan sosialisasi ke masyarakat dalam beberapa bulan ke depan, sampai adanya keputusan akhir mengenai orang yang nantinya akan diusung.

"Sosialisasi bisa dalam berbagai hal. Bisa olahraga, atau Pak Sandiaga mau mengajarkan kiat-kiat memulai bisnis untuk para pemuda," ujar Taufik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Megapolitan
Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Megapolitan
Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Megapolitan
PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com