Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Jangan Dulu Bertemu Penguasa Kalijodo, Masalahnya Masih Panas"

Kompas.com - 11/02/2016, 21:10 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Kuping penguasa Kalijodo mulai panas mendengar rencana Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menertibkan kawasan di Keluarahan Pejagalan, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara, tersebut.

Ketua RW 5 Kelurahan Pejagalan, Kunarso, menyarankan agar tidak bertemu dulu dengan Daeng Aziz, salah satu tokoh yang dikenal sebagai penguasa Kalijodo tersebut.

"Ya kalau bisa jangan dulu (bertemu). Masalahnya masih panas, nanti repot Adik," kata Kunarso ketika dihubungi Wartakotalive.com, Kamis (11/2/2016) siang.

Kunarso sendiri belum mau ditemui wartawan dan diwawancarai soal rencana pembongkaran Kalijodo. (Baca: Warga: Kalijodo Mah Istilahnya Lahan Duit)

Ia mengaku sakit dan sedang beristirahat di rumah anaknya di kawasan Sunter, Jakarta Utara.

Oleh pejabat di Kelurahan Pejagalan dan Penjaringan, Daeng Aziz disebut sebagai orang yang paling berpengaruh di Kalijodo sejak keributan besar pada 2002 lalu.

Tahun itu, terjadi keributan yang melibatkan dua kelompok preman di sana. Keributan itu ditulis Komisaris Besar Krishna Murti dalam bukunya berjudul Geger Kalijodo yang terbit pada 2004.

Buku itu berisi hasil penelitian Krishna untuk studi pascasarjana di Program Kajian Ilmu Kepolisian Universitas Indonesia.

Ketika konflik antar-kelompok penguasa Kalijodo itu terjadi, Krishna menjabat sebagai Kapolsek Penjaringan.

Keributan antar-kelompok ini berujung pada penutupan rumah-rumah judi yang marak pada 2002. (Baca: Krishna Murti Sebut Pernah Ada Polisi yang Buka Lapak Judi di Kalijodo)

Dalam buku itu juga digambarkan bahwa dua kelompok preman yang kuat di sana adalah kelompok Bugis dan Mandar.

Kelompok Bugis ini dipimpin seorang pria bernama Daeng Aziz. Sementara itu, kelompok Mandar dipimpin pria bernama Jamal.

Krishna sendiri mengaku pernah bersentuhan dengan pria bernama Daeng Aziz itu. Ia mengaku pernah ditodong senjata api saat melerai keributan pada 2002.

Saat ditanya seberapa mengerikan Daeng Aziz, Krishna tak membesar-besarkannya. (Baca: Krishna Murti Pernah Ditodong Pistol oleh Preman Kalijodo)

"Ah biasa saja dia," kata Krishna ketika dihubungi Wartakotalive.com, Kamis (11/2/2016).

Penelusuran Wartakotalive.com, kini warga Kalijodo amat menghormati dan segan dengan Daeng Aziz.

Lurah dan camat sama-sama menceritakan betapa mengerikannya Daeng Aziz.

Oleh para warga, Daeng Aziz disebut sebagai pria berusia 60-an yang punya sederet "pasukan". Ia juga disebut punya rumah besar di kawasan Kalijodo.

(Theo Yonathan Simon Laturiuw).

Kompas TV Lerai Bentrokan di Kalijodo, Polisi Tewas
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Sebelum Tewas, Giri Masih Sempat Ucapkan Syahadat Saat Dievakuasi dari Bawah Tembok Roboh

Sebelum Tewas, Giri Masih Sempat Ucapkan Syahadat Saat Dievakuasi dari Bawah Tembok Roboh

Megapolitan
Tewas Tertimpa Tembok Roboh di Kramatjati, Giri Dikenal sebagai Orang Baik dan Jujur

Tewas Tertimpa Tembok Roboh di Kramatjati, Giri Dikenal sebagai Orang Baik dan Jujur

Megapolitan
Sedang Renovasi, Tembok Rumah Warga di Kramatjati Roboh dan Timpa Dua Pekerja

Sedang Renovasi, Tembok Rumah Warga di Kramatjati Roboh dan Timpa Dua Pekerja

Megapolitan
Bule AS Kagum dengan Budaya Memberikan Kursi untuk Wanita di KRL: Ini Luar Biasa!

Bule AS Kagum dengan Budaya Memberikan Kursi untuk Wanita di KRL: Ini Luar Biasa!

Megapolitan
Tak Lagi di Dukuh Atas, Remaja 'Citayam Fashion Week' Pindah ke Kota Tua

Tak Lagi di Dukuh Atas, Remaja "Citayam Fashion Week" Pindah ke Kota Tua

Megapolitan
Aktor Rio Reifan Ditangkap Lagi, Polisi Amankan Sabu, Ekstasi, dan Obat Keras

Aktor Rio Reifan Ditangkap Lagi, Polisi Amankan Sabu, Ekstasi, dan Obat Keras

Megapolitan
Marak Penjambretan di Sekitar JIS, Polisi Imbau Warga Tak Pakai Perhiasan Saat Bepergian

Marak Penjambretan di Sekitar JIS, Polisi Imbau Warga Tak Pakai Perhiasan Saat Bepergian

Megapolitan
Sudah 5 Kali Ditangkap Polisi, Rio Reifan Belum Lepas dari Jerat Narkoba

Sudah 5 Kali Ditangkap Polisi, Rio Reifan Belum Lepas dari Jerat Narkoba

Megapolitan
Marak Kasus Pemalakan Sopir Truk, Polisi Rutin Patroli

Marak Kasus Pemalakan Sopir Truk, Polisi Rutin Patroli

Megapolitan
Sopir Truk Dipalak Rp 200.000 di Kapuk Muara, Pelaku Masih Diburu Polisi

Sopir Truk Dipalak Rp 200.000 di Kapuk Muara, Pelaku Masih Diburu Polisi

Megapolitan
Pesinetron 'Tukang Bubur Naik Haji' Rio Reifan Positif Sabu

Pesinetron "Tukang Bubur Naik Haji" Rio Reifan Positif Sabu

Megapolitan
Aktor Rio Reifan Ditangkap Kelima Kalinya, Lagi-lagi Kasus Narkoba

Aktor Rio Reifan Ditangkap Kelima Kalinya, Lagi-lagi Kasus Narkoba

Megapolitan
Brigadir RAT Bunuh Diri, Sudah Tak di Manado Sejak 10 Maret karena Izin Kunjungi Kerabat

Brigadir RAT Bunuh Diri, Sudah Tak di Manado Sejak 10 Maret karena Izin Kunjungi Kerabat

Megapolitan
Rumah TKP Brigadir RAT Bunuh Diri Pernah Dimiliki Fahmi Idris, Lalu Kini Dihuni Bos Tambang

Rumah TKP Brigadir RAT Bunuh Diri Pernah Dimiliki Fahmi Idris, Lalu Kini Dihuni Bos Tambang

Megapolitan
Cara Daftar Online Urus KTP dan KK di Tangsel

Cara Daftar Online Urus KTP dan KK di Tangsel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com