Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Gerebek Rumah yang Diduga Terkait Pemalsuan Sepatu

Kompas.com - 23/02/2016, 20:13 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Aparat Polres Metro Jakarta Timur menggerebek sebuah rumah di RT 04 RW 12 Jalan Dermaga, di Duren Sawit, Jakarta Timur, Selasa (23/2/2016).

Rumah yang digerebek tersebut merupakan bangunan yang digunakan sebagai gudang penyimpanan sepatu.

Petugas datang ke rumah tersebut lebih kurang pukul 15.30. Dengan menumpang lebih dari tiga mobil, polisi kemudian masuk ke rumah berlantai dua itu.

Mereka tampak mengeledah rumah yang menyimpan banyak kardus tersebut. Di antara petugas, terlihat dua pria asing yang belum diketahui identitasnya.

Penggerebekan ini diduga berkaitan dengan pemalsuan sebuah merek sepatu ternama. Selama hampir satu jam lebih, petugas akhirnya keluar dari rumah tersebut.

Polisi terlihat merangkul pria berbaju abu-abu. Sayangnya, tak satupun petugas di lapangan yang mau berkomentar.

Petugas pergi dengan membawa tiga truk bermuatan sepatu. Rumah tersebut pun diberi garis polisi.

Darno (55), salah satu warga RT 07 RW 12, mengatakan, rumah tersebut diketahui warga sebagai tempat penyimpanan sepatu.

"Itu gudang sepatu, sudah dua tahun lebih. Saya sendiri tidak tahu, tahu-tahu polisi datang banyak," kata Darno saat ditemui di lokasi, Selasa (23/2/2016).

Menurut Darno, tak banyak warga yang tahu soal aktivitas dalam gudang ini. Namun, kerap terlihat truk datang menurunkan barang di gudang tersebut.

Barang-barang itu kemudian ada yang dibawa dengan mobil berukuran kecil. Namun, warga tak tahu gudang tersebut milik produsen sepatu mana.

"Taunya cuma gudang sepatu di sini," ujar dia.

Sementara itu Kepala Polres Metro Jakarta Timur, Komisaris Besar Agung Budijono membenarkan adanya penggerebekan ini.

Namun, Agung tidak berkomentar banyak karena hasil penggerebekan tersebut masih proses pemeriksaan.

Ia hanya mengatakan, jajarannya menindak lanjuti aduan dari pihak pemilik lisensi.

"Intinya kalau ada pengaduan, pasti kita jalani. Kita periksa dulu. Yang mengadu itu yang punya lisensi yang dikuasakan," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Megapolitan
Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Megapolitan
Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Megapolitan
Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Megapolitan
Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Megapolitan
Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Megapolitan
Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Megapolitan
Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Megapolitan
Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Megapolitan
Polisi Masih Buru Pemasok Narkoba ke Rio Reifan

Polisi Masih Buru Pemasok Narkoba ke Rio Reifan

Megapolitan
Dishub DKI Jakarta Janji Tindak Juru Parkir Liar di Minimarket

Dishub DKI Jakarta Janji Tindak Juru Parkir Liar di Minimarket

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com