Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pindah ke Rusun, Warga Kalijodo Bingung Mau Kerja Apa

Kompas.com - 24/02/2016, 17:46 WIB
Dian Ardiahanni

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Beberapa warga Kalijodo yang direlokasi ke Rusunawa Pulogebang, Jakarta Timur, mengaku bingung karena tidak tahu harus bekerja apa setelah tinggal di sana.

Kekhawatiran tersebut dialami Sobri (66 tahun), yang tadinya merupakan warga Kalijodo RT 07 RW 10 Kelurahan Angke, Jakarta Barat, dan kini pindah ke Blok H, lantai dua Rusunawa Pulogebang.

"Enggak tahu di sini mau kerja atau usaha apa ya," kata Sobri di Rusunawa Pulogebang, Rabu (24/2/2016).

Menurutnya, tidak mungkin bila terus menekuni profesi sebagai tukang ojek. Sebab, Sobri merasa kawasan rusun itu terhitung sepi dan sudah banyak pesaing seprofesinya.

Meski begitu, ia berharap Pemerintah Provinsi DKI Jakarta bisa memperhatikan persoalan pekerjaan bagi rakyat, bukan hanya tentang lahan tempat tinggal warga.

"Kita kalau dikasih tempat tinggal seukuran badan juga enggak apa-apa asal ada pekerjaannya. Ya, semoga sih ada tempat kerja semisal pabrik gitu," tutur dia.

Desrini (55 tahun) juga turut merasakan hal itu. Baginya, unit hunian yang ditempatinya kini jauh lebih baik. Sebab, huniannya tak lagi berlapis triplek dan berbau apek.

Ia mengkhawatirkan tidak ada tempat usaha. "Cari nafkahnya bagaimana? Sementara suami sudah tua," kata Desrini.

Ia mendengar dari sejumlah orang yang ditemuinya di tempat barunya itu bahwa berjualan makanan tidak terlalu menguntungkan.

"Mereka bilang, banyakan warga sudah menyiapkan makanan sendiri. Kalau saya jualan siapa yang mau makan," kata dia.

Ia mengaku belum tahu pasti bagaimana peluangnya dalam membuka usaha di Rusunawa Pulogebang. Bila ternyata menjanjikan, ia berencana akan kembali membuka usaha warung nasi yang telah ditekuninya sejak sembilan tahun lalu di Kalijodo.

Warga Kalijodo lainnya, Tri Harsono (55) juga mengalami kebingungan yang sama. Meski tidak punya profesi tetap, ia berharap bisa mendapat pekerjaan dari pihak pengelola hunian barunya.

"Denger-denger mau ada pekerjaan di rusun seperti tukang sapu, bersih-bersih kebun gitu. Saya harap sih beneran ada," kata Tri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gerebek Pabrik Narkoba di Bogor, Polisi Sita 1,2 Juta Butir Pil PCC

Gerebek Pabrik Narkoba di Bogor, Polisi Sita 1,2 Juta Butir Pil PCC

Megapolitan
Perundungan Pelajar SMP di Citayam, Pelaku Jambak dan Pukul Korban Pakai Tangan Kosong

Perundungan Pelajar SMP di Citayam, Pelaku Jambak dan Pukul Korban Pakai Tangan Kosong

Megapolitan
Kemenhub Sesalkan Kasus Dugaan KDRT yang Dilakukan Pegawainya

Kemenhub Sesalkan Kasus Dugaan KDRT yang Dilakukan Pegawainya

Megapolitan
Dijebak Bertemu Perundungnya, Siswi SMP di Bogor Awalnya Diajak 'Ngopi' Bareng

Dijebak Bertemu Perundungnya, Siswi SMP di Bogor Awalnya Diajak "Ngopi" Bareng

Megapolitan
Tingkah Oknum Pejabat Kemenhub: Ucap Sumpah Sambil Injak Kitab Suci Usai Ketahuan Selingkuh, lalu Lakukan KDRT

Tingkah Oknum Pejabat Kemenhub: Ucap Sumpah Sambil Injak Kitab Suci Usai Ketahuan Selingkuh, lalu Lakukan KDRT

Megapolitan
2 Perundung Siswi SMP di Bogor Terancam Dikeluarkan dari Sekolah

2 Perundung Siswi SMP di Bogor Terancam Dikeluarkan dari Sekolah

Megapolitan
Polisi Bongkar “Home Industry” Narkoba di Bogor

Polisi Bongkar “Home Industry” Narkoba di Bogor

Megapolitan
Polisi Amankan Dua Pelaku Perundungan Siswi SMP di Citayam

Polisi Amankan Dua Pelaku Perundungan Siswi SMP di Citayam

Megapolitan
Dirundung karena Rebutan Cowok, Siswi SMP di Bogor Dijebak untuk Bertemu

Dirundung karena Rebutan Cowok, Siswi SMP di Bogor Dijebak untuk Bertemu

Megapolitan
Dewan Pertimbangan Jagokan Ahmed Zaki Jadi Bacagub Jakarta dari Golkar

Dewan Pertimbangan Jagokan Ahmed Zaki Jadi Bacagub Jakarta dari Golkar

Megapolitan
Aksi Pejabat Kemenhub Injak Kitab Suci demi Buktikan Tak Selingkuh, Berujung Terjerat Penistaan Agama

Aksi Pejabat Kemenhub Injak Kitab Suci demi Buktikan Tak Selingkuh, Berujung Terjerat Penistaan Agama

Megapolitan
Polisi Periksa Pelajar SMP yang Jadi Korban dan Pelaku Perundungan di Bogor

Polisi Periksa Pelajar SMP yang Jadi Korban dan Pelaku Perundungan di Bogor

Megapolitan
Tangis Haru dan Sujud Syukur Casis Bintara yang Dibegal Usai Diterima Kapolri Jadi Polisi...

Tangis Haru dan Sujud Syukur Casis Bintara yang Dibegal Usai Diterima Kapolri Jadi Polisi...

Megapolitan
Hadiah Sehabis Musibah bagi Satrio, Diterima Jadi Polisi meski Gagal Ujian akibat Dibegal

Hadiah Sehabis Musibah bagi Satrio, Diterima Jadi Polisi meski Gagal Ujian akibat Dibegal

Megapolitan
Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com