Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga di Kolong Tol Pluit Mulai Beres-beres Jelang Penertiban

Kompas.com - 01/03/2016, 12:25 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Warga kolong tol pluit seberang Kalijodo di Jalan Kepanduan I, Penjaringan, Jakarta Utara, mendadak mulai beres-beres barang-barang. Setelah Kalijodo, permukiman di seberang lokasi prostitusi itu yang akan ditertibkan.

Rencananya, penertiban akan dilakukan pada hari ini. Menurut pantauan Kompas.com, beberapa warga kolong tol pluit tampak mulai beres-beres barang. Ada yang mengeluarkan kasur, lemari, televisi, pakaian, dan perabotan lainnya.

Ada pula yang membongkar tempat tinggalnya, dan mengumpulkan material yang masih bisa digunakan. Sebagian perabotan itu dimuat ke dalam truk. Mereka seperti tergesa-gesa membereskan barang.

Seperti yang terlihat di dekat salah satu sudut kolong tol, ada warga yang telah menyewa truk untuk memuat barang-barang. Namun, ada pula yang masih berdiam di rumah.

Namun, sejumlah rumah di kolong tol yang terbuat dari bangunan semi-permanen itu tampak sepi. Ternyata, sudah ada seruan dari pihak Kecamatan Penjaringan untuk warga kolong tol di sana agar angkat kaki pada hari ini.

Salah seorang warga mengatakan, seruan dari kecamatan itu dibagikan kepada warga dalam bentuk surat dari Camat Penjaringan sejak Senin (29/2/2016) malam.

"Larangan Mendirikan Bangunan Tanpa Izin dan Tempat Usaha Lainnya Yang Berada di Area Kolong Tol Prof. DR. Ir. Sediyatmo Wilayah RT 01 RW 05 Kelurahan Penjagalan, Kecamatan Penjaringan, Kota Administrasi Jakarta Utara," demikian isi surat tersebut.

"Isinya, minta 1 x 24 jam untuk meninggalkan tempat ini. Ada cap kecamatannya. Mendadak banget. Kami enggak ada persiapan dan sosialisasi," kata warga itu sambil beres-beres, kepada Kompas.com, Selasa (1/3/2016).

Pria bertubuh tambun ini menyesalkan sikap pemerintah. Pria yang bekerja di Kalijodo itu mengaku bagai tertimpa kemalangan.

"Orang udah kehilangan kerja, saya kemarin kerja di Kalijodo, Mas, di depot es batu. Udah sebulan ini saya nganggur gara-gara Kalijodo begini," ujarnya. (Baca: Ahok Tak Akan Beri Rusun kepada Warga Permukiman Liar Kolong Pluit)

Ia mengaku akan mengungsikan dulu barang perabotan ke kampung halaman di Ngawi, Jawa Timur. Sementara itu, ia belum tahu apakah akan pulang kampung atau tetap di Jakarta.

Sementara warga mulai beres-beres untuk pindah, belum ada petugas satpol PP di lokasi tersebut.

Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menyatakan akan membereskan kolong tol seberang Kalijodo itu pada hari ini. Ahok menyatakan, sosialisasi tak diperlukan untuk warga kolong tol yang menempati lahan pemerintah. (Baca: Ahok Minta Kolong Tol Pluit Dibongkar Hari Ini)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Tangkap Pemalak Sopir Truk yang Parkir di Jalan Daan Mogot

Polisi Tangkap Pemalak Sopir Truk yang Parkir di Jalan Daan Mogot

Megapolitan
Setuju Jukir Liar Minimarket Ditertibkan, Anggota DPRD DKI: Meresahkan

Setuju Jukir Liar Minimarket Ditertibkan, Anggota DPRD DKI: Meresahkan

Megapolitan
'Budaya Kekerasan di STIP Tak Ada Kaitannya dengan Dunia Kerja di Kapal'

"Budaya Kekerasan di STIP Tak Ada Kaitannya dengan Dunia Kerja di Kapal"

Megapolitan
4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Terancam 15 Tahun Penjara

4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Terancam 15 Tahun Penjara

Megapolitan
Pemerataan Air Bersih di Jakarta, Mungkinkah?

Pemerataan Air Bersih di Jakarta, Mungkinkah?

Megapolitan
Begini Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Begini Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Bertambah 3, Kini Ada 4 Tersangka Kasus Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Bertambah 3, Kini Ada 4 Tersangka Kasus Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Megapolitan
Polisi Tak Ingin Gegabah dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Polisi Tak Ingin Gegabah dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Polisi Bantah Senior Penganiaya Taruna STIP hingga Tewas adalah Anak Pejabat

Polisi Bantah Senior Penganiaya Taruna STIP hingga Tewas adalah Anak Pejabat

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta 9 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta 9 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

Megapolitan
Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Megapolitan
Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Megapolitan
Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com