Aldo menyebut, sudah banyak daerah resapan air yang beralih menjadi kawasan elite. Namun, Basuki hanya berani menertibkan permukiman kumuh dibanding kawasan elite tersebut.
"Itu sih fitnah yang konyol saja. Sekarang begini saja logikanya, kalau kamu tinggal di dalam sungai, reklamasi sungai boleh enggak? Reklamasi laut saja kamu protes, reklamasi sungai enggak diprotes," kata Basuki, di Balai Kota, Kamis (3/3/2016).
Basuki menyebut banyak sungai yang sudah direklamasi menjadi daratan. Hal itu mengakibatkan lebar sungai menyempit dan menyebabkan pemukiman liar di sana terendam banjir.
Bahkan, Basuki menyebut warga Kampung Pulo korban penggusuran oleh Pemprov DKI Jakarta kini lebih senang. Sebab, kini mereka tinggal di rusun dan terbebas banjir.
"Saya kaya orang tua saja. Sekarang kalau kamu punya ikan di akuarium, terus ada ikan loncat ke daratan, kamu masukin lagi kan? Begitu juga saya, sebagai orang tua, kalau ada anak berulah, ya saya tegur," kata Basuki.
Mantan Bupati Belitung Timur itu mempersilakan dirinya disebut melanggar hak asasi manusia jika dia mempersulit warga, tak mengurusi warga, hingga menghilangkan nyawa warga.
"Enggak usah banyak omong lagi sama saya. Ini kota sudah berapa puluh tahun berantakan? Kalau mau, saya ajak kalian duduki Balai Kota, lumayan lapangannya besar dan sampai Monas, kita kuasai," kata Basuki kesal.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.