Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PDI-P Dinilai Terjebak Strategi yang Dimainkan Ahok

Kompas.com - 12/03/2016, 13:53 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — PDI-P dinilai terjebak dalam strategi yang dimainkan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok ketika partai itu memunculkan isu deparpolisasi. (Baca: Apa Itu Deparpolisasi?)

Pendapat itu dilontarkan peneliti dari Polcomm Institute, Heri Budianto, dalam diskusi bertajuk Kontestasi Pilkada DKI 2017 di Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (12/3/2016).

Menurut Heri, Ahok sedang memainkan strategi yang bertujuan agar ia diserang dan dimarginalkan partai politik. Heri menyebut strategi tersebut pernah dimainkan PDI-P pada akhir era Orde Baru dan oleh Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pada 2014.

"Dulu PDI-P dimarginal pemerintah, SBY juga dimarginalkan. Siapa pun yang diserang, maka serangan itu akan berbalik dan menimbulkan simpati untuk yang diserang. Ahok politisi dan dia tahu ini," kata Heri.

Heri menganggap para politisi PDI-P bereaksi berlebihan dalam menanggapi majunya Ahok melalui jalur independen, bahkan sampai berkomentar bahwa tentang adanya deparpolisasi. Ia menilai sikap berlebihan itu justru makin menguatkan posisi Ahok.

"Kalau kemarin kita masih melihat Ahok vs Lulung atau Ahok vs Taufik, tetapi sekarang Ahok vs PDI-P. Jadi, kemarin Ahok vs perseorangan, sekarang yang dilawan gerbong. PDI-P terjebak dalam permainan ini," ujar dia.

Pada kesempatan yang sama, Ketua DPP PDI-Perjuangan Andreas Pareira mengatakan, penilaian terhadap adanya deparpolisasi tidak mewakili sikap partai, tetapi hanya pendapat pribadi dari Sekretaris DPD PDI-P DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi.

"Itu omongan si Pras saja. Kalau bagi PDI-P, deparpolisasi sesuatu yang niscaya," ujar dia.

Beberapa hari lalu, Prasetio menilai bahwa saat ini sedang ada upaya deparpolisasi di Indonesia. Indikator itu, kata dia, adalah adanya upaya untuk meniadakan peran partai politik dalam pemilihan kepala daerah. Hal ini disampaikan Prasetio dalam menanggapi langkah relawan pendukung Ahok, Teman Ahok.

Kelompok relawan itu mengupayakan agar Ahok ikut Pilkada DKI Jakarta 2017 melalui jalur independen atau tanpa partai. Menurut Prasetio, PDI-P akan melawan upaya deparpolisasi itu.

"Deparpolisasi ini bahaya dan PDI-P pasti akan melawan deparpolisasi," kata dia di Gedung DPRD DKI, Selasa (8/3/2016).

Dia juga menyampaikan bahwa masalah deparpolisasi itu telah dibahas dalam pertemuan yang berlangsung di rumah Ketua Umum PDI-P Megawati Seokarnoputri, sehari sebelumnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KPU Kota Bogor Lantik 30 Anggota PPK untuk Kawal Pilkada 2024

KPU Kota Bogor Lantik 30 Anggota PPK untuk Kawal Pilkada 2024

Megapolitan
Mau Bikin 'Pulau Sampah', Heru Budi: Sampah Sudah Enggak Bisa Dikelola di Lahan Daratan

Mau Bikin "Pulau Sampah", Heru Budi: Sampah Sudah Enggak Bisa Dikelola di Lahan Daratan

Megapolitan
Polri Gerebek Gudang Penyelundupan 91.246 Benih Bening Lobster di Bogor

Polri Gerebek Gudang Penyelundupan 91.246 Benih Bening Lobster di Bogor

Megapolitan
Walkot Jaksel: Warga Rawajati yang Terdampak Normalisasi Ciliwung Tidak Ada yang Protes

Walkot Jaksel: Warga Rawajati yang Terdampak Normalisasi Ciliwung Tidak Ada yang Protes

Megapolitan
4 Pelaku Sudah Ditangkap, Mobil Curian di Tajur Bogor Belum Ditemukan

4 Pelaku Sudah Ditangkap, Mobil Curian di Tajur Bogor Belum Ditemukan

Megapolitan
Ketua DTKJ Daftar Cawalkot Tangerang, Janjikan Integrasi Bus Tayo dengan KRL dan Transjakarta

Ketua DTKJ Daftar Cawalkot Tangerang, Janjikan Integrasi Bus Tayo dengan KRL dan Transjakarta

Megapolitan
Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Diserang Begal dengan Diterima Jadi Polisi

Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Diserang Begal dengan Diterima Jadi Polisi

Megapolitan
Polisi Pastikan Hanya 4 Pelaku Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Polisi Pastikan Hanya 4 Pelaku Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Megapolitan
Tangisan Ibu Vina Cirebon Saat Bertemu Hotman Paris, Berharap Kasus Pembunuhan Sang Anak Terang Benderang

Tangisan Ibu Vina Cirebon Saat Bertemu Hotman Paris, Berharap Kasus Pembunuhan Sang Anak Terang Benderang

Megapolitan
Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Korban Sempat Bersetubuh Sebelum Ditinggal Kekasihnya

Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Korban Sempat Bersetubuh Sebelum Ditinggal Kekasihnya

Megapolitan
Dishub Tertibkan 127 Jukir Liar di 66 Lokasi di Jakarta

Dishub Tertibkan 127 Jukir Liar di 66 Lokasi di Jakarta

Megapolitan
4 Pencuri Mobil di Bogor Ditangkap, Salah Satunya Residivis

4 Pencuri Mobil di Bogor Ditangkap, Salah Satunya Residivis

Megapolitan
Hati-hati Beli Mobil Bekas, Ada yang Dipasang GPS dan Digandakan Kuncinya oleh Penjual untuk Dicuri

Hati-hati Beli Mobil Bekas, Ada yang Dipasang GPS dan Digandakan Kuncinya oleh Penjual untuk Dicuri

Megapolitan
Casis Bintara yang Diserang Begal di Kebon Jeruk Diterima Jadi Anggota Polri

Casis Bintara yang Diserang Begal di Kebon Jeruk Diterima Jadi Anggota Polri

Megapolitan
5 Orang Terlibat Kasus Begal Casis Bintara di Jakbar, Ini Peran Masing-masing

5 Orang Terlibat Kasus Begal Casis Bintara di Jakbar, Ini Peran Masing-masing

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com