Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Partai Gerindra Tegaskan Pengumpulan KTP Bukan Meniru Teman Ahok

Kompas.com - 14/03/2016, 14:04 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua tim penjaringan cagub Partai Gerindra Syarif menegaskan, langkah partainya mengumpulkan KTP dukungan untuk cagub Partai Gerindra bukan mencontoh Teman Ahok.

Kata Syarif, langkah ini juga telah dilakukan Partai Gerindra saat berusaha memenangkan Jokowi-Ahok pada Pilkada DKI 2012.

"Kumpulin KTP bukan kali ini saja, waktu Pilkada 2012 Gerindra juga mengumpulkan formulir dukungan beserta kopi KTP mencapai 1,2 juta. Jadi ini bukan hal yang aneh buat Gerindra," ujar Syarif di Gedung DPRD DKI, Jalan Kebon Sirih, Senin (14/3/2016).

Syarif mengatakan, target pengumpulan KTP untuk cagub Gerindra adalah sebanyak 2 juta. Jumlah tersebut merupakan dua kali lipat dari target 1 jutaKTP yang dimiliki Teman Ahok.

Target tersebut, kata dia, juga bukan untuk menyaingi jumlah KTP yang dikumpulkan Teman Ahok untuk Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama.

"Bukan soal Ahok, tapi ini akeselarasi mesin partai yang dulu pernah mencapai 1,2 juta KTP, kalau Ahok enggak ada urusannya," ujar Syarif.

Syarif menjelaskan, partainya mengumpulkan KTP untuk memperkuat jaringan dukungan serta memperkuat mesin partai.

Menurut dia, 2 juta orang yang mengumpulkan KTP ini akan membantu Partai Gerindra untuk memenangkan calon yang nanti akan diusung. Mereka akan menjadi tambahan kekuatan untuk Gerindra di luar kader yang sudah dimiliki.

"Untuk bahan pemetaan dukungan dan data calon saksi juga penggerak suara," ujar Syarif.

Selain itu, cara ini sekaligus menjadi salah satu sosialisasi Partai Gerindra dalam mengenalkan cagub-cagubnya.

Pengumpulan KTP ini akan dilakukan oleh kader Partai Gerindra yang berada di tingkat ranting dan cabang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggapi Permintaan Maaf Pendeta Gilbert ke MUI, Ketum PITI Tetap Keberatan

Tanggapi Permintaan Maaf Pendeta Gilbert ke MUI, Ketum PITI Tetap Keberatan

Megapolitan
Cerita Eks Taruna STIP: Lika-liku Perpeloncoan Tingkat Satu yang Harus Siap Terima Pukulan dan Sabetan Senior

Cerita Eks Taruna STIP: Lika-liku Perpeloncoan Tingkat Satu yang Harus Siap Terima Pukulan dan Sabetan Senior

Megapolitan
Bacok Pemilik Warung Madura di Cipayung, Pelaku Sembunyikan Golok di Jaketnya

Bacok Pemilik Warung Madura di Cipayung, Pelaku Sembunyikan Golok di Jaketnya

Megapolitan
Pura-pura Beli Es Batu, Seorang Pria Rampok Warung Madura dan Bacok Pemiliknya

Pura-pura Beli Es Batu, Seorang Pria Rampok Warung Madura dan Bacok Pemiliknya

Megapolitan
Tak Ada yang Janggal dari Berubahnya Pelat Mobil Dinas Polda Jabar Jadi Pelat Putih...

Tak Ada yang Janggal dari Berubahnya Pelat Mobil Dinas Polda Jabar Jadi Pelat Putih...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Dinas Polda Jabar Sebabkan Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ | Apesnya Si Kribo Usai 'Diviralkan' Pemilik Warteg

[POPULER JABODETABEK] Mobil Dinas Polda Jabar Sebabkan Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ | Apesnya Si Kribo Usai "Diviralkan" Pemilik Warteg

Megapolitan
Cara Naik Bus City Tour Transjakarta dan Harga Tiketnya

Cara Naik Bus City Tour Transjakarta dan Harga Tiketnya

Megapolitan
Diperiksa Polisi, Ketum PITI Serahkan Video Dugaan Penistaan Agama oleh Pendeta Gilbert

Diperiksa Polisi, Ketum PITI Serahkan Video Dugaan Penistaan Agama oleh Pendeta Gilbert

Megapolitan
Minta Diskusi Baik-baik, Ketua RW di Kalideres Harap SK Pemecatannya Dibatalkan

Minta Diskusi Baik-baik, Ketua RW di Kalideres Harap SK Pemecatannya Dibatalkan

Megapolitan
Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Megapolitan
Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Megapolitan
Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Megapolitan
Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Megapolitan
Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com