Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Rute Transjakarta yang Dialihkan karena Unjuk Rasa Angkutan Umum

Kompas.com - 22/03/2016, 10:49 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Humas PT Transjakarta Prasetia Budi menjelaskan skenario yang diberlakukan untuk operasional bus transjakarta hari ini, Selasa (22/3/2016).

Skenario ini dibuat untuk menyesuaikan kondisi jalan dan lalu lintas dengan agenda unjuk rasa dari Paguyuban Pengemudi Angkutan Darat (PPAD) di sejumlah titik Ibu Kota, sejak pagi ini.

"Skenarionya diterapkan di Koridor 1, Koridor 2, rute Ragunan-Monas, dan rute PIK-Monas-Balai Kota," kata Prasetia melalui pesan singkat kepada pewarta.

Adapun skenario yang diterapkan di Koridor 1 Blok M-Kota adalah memerhatikan kondisi di Jalan Medan Merdeka Barat, tepatnya di depan kantor Kementerian Perhubungan.

Jika massa menutup jalur tersebut, maka rute Koridor 1 dari arah Blok M dialihkan melalui Jalan Budi Kemuliaan, dari Halte Bank Indonesia belok kiri ke Jalan Budi Kemuliaan, kemudian belok kanan ke Jalan Abdul Muis, dan masuk ke Halte Harmoni hingga Kota.

Untuk sebaliknya, rute dari Kota ke arah Blok M, dialihkan melalui Pecenongan-Juanda-Pasar Baru-Lapangan Banteng-Pejambon-berputar di Tugu Tani-Balai Kota-dan kembali masuk di jalur Koridor 1.

"Tapi, kalau peserta unjuk rasa di depan gedung Balai Kota sampai nutup jalan, maka rute dari Kota ke Blok M dilakukan perpendekan, sampai Halte Harmoni. Halte Monas tidak ada layanan," tutur Prasetia.

Berlanjut ke Koridor 2 Harmoni-Pulo Gadung. Bus yang biasanya melintasi Halte Monas dialihkan ke Pecenongan-Juanda-Pasar Baru-Lapangan Banteng-Pejambon-Tugu Tani-Kwitang-berlanjut ke arah Pulo Gadung.

Untuk arah sebaliknya, dari Pulo Gadung ke Harmoni, tetap diberlakukan normal tanpa pengalihan. Rute Ragunan-Monas dilakukan perpendekan hanya sampai Dukuh Atas. Penumpang tujuan Monas dapat transit di Dukuh Atas Koridor 1 dan turun di Halte Bank Indonesia.

Terakhir, untuk rute PIK-Balai Kota, dilakukan perpendekan hanya sampai Harmoni. Prasetia menuturkan, pihaknya akan terus memantau kondisi di lapangan.

Jika didapati ada armada yang kurang, sudah tersedia sejumlah bus bantuan yang dapat digunakan sebagai bus cadangan. (Baca: Dianggap Menutup Jalan, Para Sopir Taksi Cekcok dengan Polisi)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com