Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Blusukan" di Tanah Abang, "Wanita Emas" Ditagih Ongkos oleh Tukang Ojek

Kompas.com - 23/03/2016, 12:51 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Hasnaeni Moein yang ingin menjadi calon gubernur DKI Jakarta berkeliling Pasar Tanah Abang, Rabu (23/3/2016). Pada awal aksi blusukan-nya, dia singgah di pos polisi dekat Blok B Pasar Tanah Abang.

Dia memulai "skenario" blusukan-nya dengan memanfaatkan jasa ojek ke Blok G Tanah Abang.

"Saya mau naik ojek, yah, nanti TV mau ikutin," ujar wanita yang akrab disapa "Wanita Emas" ini kepada relawannya.

Dia pun melambaikan tangan ke pangkalan ojek yang berada tidak jauh dari pos. Ada 15 tukang ojek yang akhirnya mengantar Hasnaeni ke Blok G.

Setelah tiba di Blok G, Hasnaeni pun turun dan mulai berkeliling menjumpai warga. Saat Hasnaeni pergi, salah satu stafnya tampak mengurus pembayaran ongkos ojek itu.

Namun, urusan pembayaran itu ternyata belum selesai. Hasnaeni yang sedang berkeliling kemudian dipanggil oleh salah seorang tukang ojek.

"Bu, bayar ojek, Bu. Kasihan pelanggan saya yang lain telantar nih, Bu," ujar salah seorang tukang ojek, Ujang.

Namun, Hasnaeni seolah tidak mendengar teriakan itu. Dia lanjut meladeni warga yang mendekatinya.

Kepada Kompas.com, Ujang mengatakan bahwa tim Hasnaeni belum membayar ojeknya. Sebab, mereka belum sepakat dengan masalah harga.

"Masa kami mau dikasih Rp 15.000 satu motor. Dia kan katanya calon gubernur. Kalau kampanye, duitnya banyak, dong," ujar Ujang.

Ketika ditanya berapa ongkos yang dia mau, Ujang berkata, mereka seharusnya diberi uang Rp 50.000 per orang.

"Sepantesnya calon gubernur-lah. Rp 50.000, kek," ujar dia. (Baca: "Wanita Emas" Lagi-lagi Bagikan Uang Rp 2.000 dan Rp 5.000 Serta Sembako)

Tidak lama kemudian, staf Hasnaeni mendekat dan membuat "deal-deal" dengan 15 tukang ojek. Tidak lama kemudian, para tukang ojek diberi beberapa lembar uang Rp 50.000.

"Akhirnya dikasih Rp 30.000 doang satu motor. Ya udahlah daripada enggak dibayar sama sekali," ujar Ujang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Megapolitan
Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Megapolitan
Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Megapolitan
Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Megapolitan
Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Megapolitan
Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Megapolitan
Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Megapolitan
Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Megapolitan
Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, 'Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan'

Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, "Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan"

Megapolitan
Pecat Ketua RW di Kalideres, Lurah Sebut karena Suka Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin

Pecat Ketua RW di Kalideres, Lurah Sebut karena Suka Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin

Megapolitan
Sopir JakLingko Ugal-ugalan, Penumpang Bisa Melapor ke 'Call Center' dan Medsos

Sopir JakLingko Ugal-ugalan, Penumpang Bisa Melapor ke "Call Center" dan Medsos

Megapolitan
Penjelasan Polisi Soal Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ Berubah Jadi Pelat Putih

Penjelasan Polisi Soal Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ Berubah Jadi Pelat Putih

Megapolitan
Cerita Warga soal Tanah di Perumahan New Anggrek 2 GDC Depok yang Longsor Tiap Hujan

Cerita Warga soal Tanah di Perumahan New Anggrek 2 GDC Depok yang Longsor Tiap Hujan

Megapolitan
Pemecatan Ketua RW di Kalideres Bukan Soal Penggelapan Dana, Lurah: Dia Melanggar Etika

Pemecatan Ketua RW di Kalideres Bukan Soal Penggelapan Dana, Lurah: Dia Melanggar Etika

Megapolitan
Kecelakaan yang Libatkan Mobil Dinas Polda Jabar di Tol MBZ Diselesaikan secara Kekeluargaan

Kecelakaan yang Libatkan Mobil Dinas Polda Jabar di Tol MBZ Diselesaikan secara Kekeluargaan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com