Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Wanita Emas" Lagi-lagi Bagikan Uang Rp 2.000 dan Rp 5.000 Serta Sembako

Kompas.com - 08/03/2016, 06:23 WIB
Dian Ardiahanni

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kader Partai Demokrat Mischa Hasnaeni Moein atau yang menyebut dirinya "Wanita Emas" mengunjungi permukiman warga di sekitar Masjid Luar Batang, Penjaringan, Jakarta Utara, Senin (7/3/2016) malam.

Hasnaeni terlihat mengenakan pakaian putih dan celana bahan berwarna hitam. Tak lupa pula, kerudung putih bermanik dan cincin emas hijau.

Dalam kunjungannya itu, ia membagikan uang Rp 2.000-5.000 kepada anak-anak kecil di sekitar wilayah tersebut. Ia juga membagikan sembako kepada beberapa warga.

Anak-anak tentu saja senang mendapatkan uang. Mereka tersenyum semringah. Begitu juga dengan orangtua yang menerima sembako.

Hal serupa pernah dilakukannya pada Sabtu (23/1/2016) di kolong tol Penjaringan, Jakarta Utara. Hasnaeni membagikan uang kepada anak-anak dan sembako pada orang tua, sambil menjelaskan niatya maju pada Pilkada DKI 2017. (Baca: "Wanita Emas" Bagi-bagi Uang, Ahok Nilai Lumayan Warga Jakarta Dapat Duit)

Pada kunjungannya semalam, Hasnaeni membicarakan tentang rencana Pemprov DKI Jakarta menghapus metromini. Dia menngatakan, tak akan menghapus kopaja dan metromini jika ia terpilih menjadi DKI 1.

"Kalau menjadi gubernur, saya tidak akan menghapus kopaja dan metromini," ucap Hasnaeni.

Hasnaeni berujar, ia malah akan membuat kopaja dan metromini sebagai transportasi umum yang aman dan nyaman.

Menurut dia, hal itu bisa dilakukan dengan memasang kamera pengintai alias CCTV di tiap unit kendaraan umum tersebut.

"Jadi kita pantau by system. Supaya tidak ada lagi tingkat kriminal," kata dia.

Ia menambahkan, nantinya, seluruh angkutan umum tersebut pun akan dipasang dengan pendingin ruangan, demi kenyamanan warga.

Selain itu, dia juga membahas persoalan RTH. Dia mengatakan, akan mewajibkan tiap perkantoran memiliki lahan penghijauan. Hal itu dilakukan untuk mencapai jumlah 30 persen ruang terbuka hijau (RTH) di DKI Jakarta.

Menurut dia, untuk memenuhi target 30 persen tersebut amat sulit. Sebab, kata dia, sudah banyak bangunan gedung yang tidak sesuai dengan fungsinya.

"Ruang terbuka hijau di Jakarta sepuluh persen saja tidak ada," ucap dia.

Selain transportasi dan RTH, dia juga menyampaikan akan menyelesaikan masalah kesenjangan sosial, membuka lapangan kerja, serta membangun 1.000 tower rusunawa di Jakarta.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Megapolitan
Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Megapolitan
Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Rayakan 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Rayakan "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Megapolitan
Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Megapolitan
Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Megapolitan
Hadiri 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Hadiri "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Megapolitan
Pakai Caping Saat Aksi 'May Day', Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Pakai Caping Saat Aksi "May Day", Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Megapolitan
Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com