Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Si Wanita Emas" yang Nyentrik dan Ambisinya Jadi Gubernur Jakarta

Kompas.com - 07/03/2016, 07:33 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com  Kader Partai Demokrat, Mischa Hasnaeni Moein atau yang akrab disapa "Wanita Emas", mempunyai penampilan yang khas. Perempuan yang berambisi jadi gubernur DKI Jakarta ini mengombinasikan gaya sporty dengan gemerlap emas dan batu mulia.

Dalam beberapa kesempatan, Hasnaeni sering kali terlihat menggunakan sebuah cincin di jari tengah tangan kirinya. Cincin tersebut berwarna hijau dan berukuran sangat besar. Dari jauh, cincin tersebut menyerupai batu akik.

Namun, setelah dilihat lebih dekat, cincin tersebut memiliki bentuk bunga yang masih kuncup.

"Ini bukan batu. Kalau ini namanya emas hijau, bentuknya kuncup bunga," kata Hasnaeni di Tebet, Jakarta Selatan, Minggu (6/3/2016).

Hasnaeni mengatakan, cincin tersebut dia beli di Italia khusus untuk menghadapi Pilkada DKI 2017. Dia mengklaim cincin tersebut hanya satu-satunya di dunia. (Baca: Cincin Emas Hijau Dibeli Hasnaeni di Italia Khusus untuk Ikut Pilkada DKI)

Dia tidak mau menyebutkan jumlah uang yang dia keluarkan untuk mendapatkan cincin itu.

Selain cincin emas hijau itu, Hasnaeni juga mengenakan cincin emas berukuran lebih kecil di tangan kanannya. Dia juga menunjukkan kalung berhiaskan batu-batu mulia yang dia kenakan hari itu. Perempuan itu menceritakan bahwa dia memang menyukai perhiasan dan batu mulia.

"Saya memang suka batu-batu. Kalung ini ada batu rubi, blue saphire ya," ujar dia.

Dari bagian pinggang ke atas, Hasnaeni tampak feminin dengan blouse putih, blazer hitam, kerudung, dan perhiasan. Setelah itu dia kombinasikan dengan celana jeans. Sepatu yang dia gunakan bukan high heels seperti yang umum digunakan wanita feminin lainnya, melainkan sepatu kets berwarna biru.

Punya makna

Hasnaeni mengaku mempunyai alasan dia berpenampilan seperti itu. Selain karena nyaman, ternyata penampilannya itu dia persiapkan untuk menjadi DKI 1.

Misalnya, cincin emas hijau itu. Dia mengatakan, cincin berbentuk bunga yang masih kuncup itu mempunyai arti sendiri. Kuncup bunga menggambarkan dirinya yang sedang mempersiapkan diri untuk menjadi DKI 1.

Dia mengatakan, kuncup bunga itu layaknya dia yang sedang bersiap untuk mekar. Dia juga mengibaratkan kuncup bunga tersebut seperti Jakarta.

"Jakarta sekarang ini kan sedang kuncup ya, nanti ketika saya duduk jadi gubernur, cincin ini akan mekar seperti Jakarta akan mekar layaknya saya, ha-ha-ha," kata Hasnaeni.

Dia pun mempunyai alasan gaya femininnya dipadukan dengan gaya sporty.

"Kenapa? Karena saya kalau pakai high heels, susah berlari. Saya pakai sepatu seperti ini supaya kalau ada masalah di tengah masyarakat, bisa langsung turun dan lari. Filosofinya begitu," kata dia.

Tahun 2012, Hasnaeni sudah pernah mencoba untuk menjadi gubernur DKI Jakarta. Namun, ambisinya kandas di tengah jalan. Awalnya dia sangat yakin akan didukung oleh koalisi sejumlah partai, tetapi ternyata dukungan partai-partai itu beralih ke orang lain. Dia pun merasa ditipu.

Gagal jadi gubernur, dia lalu mencoba peruntungan dalam pemilu legislatif untuk menjadi anggota DPR RI. Namun, dia gagal lagi. (Baca: Gagal Berkali-kali, Apa Alasan "Wanita Emas" Tak Kapok Ikut Pilkada?)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Megapolitan
Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Megapolitan
Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Rayakan 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Rayakan "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Megapolitan
Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Megapolitan
Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Megapolitan
Hadiri 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Hadiri "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Megapolitan
Pakai Caping Saat Aksi 'May Day', Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Pakai Caping Saat Aksi "May Day", Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Megapolitan
Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com