Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada Beberapa Bekas Luka dan Bengkak di Tubuh Ayah Marshanda

Kompas.com - 28/03/2016, 13:31 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kondisi ayah Marshanda, Irwan Yusuf saat ditampung ke panti sosial dalam keadaan tidak terawat. Ayah Marshanda berada di panti tersebut setelah terjaring operasi penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS) oleh petugas Dinas Sosial.

Pembina Panti Sosial Bina Insan 2, Danil, mengatakan ada beberapa bekas luka dan bengkak di tubuh ayah Marshanda. Danil menyatakan, kemungkinan hal ini karena Irwan jarang merawat tubuhnya.

"Ada bengkak di kakinya, beberapa bagian lain juga ada bekas luka juga. Ya namanya tidak terawatlah," kata Danil di panti tersebut di Jakarta Timur, Senin (28/3/2016).

Menurut Danil, Irwan terjaring di kawasan Jakarta Selatan dan dibawa masuk ke panti pada Kamis (24/3/2016) malam pukul 22.15 (sebelumnya ditulis Jumat (25/3/2016) -red) bersama puluhan orang lainnya yang ikut terjaring razia oleh Dinas Sosial.

Sesuai aturan panti, perawatan terhadap mereka yang ditampung di panti itu yakni 21 hari. Namun, hal tersebut dapat dipercepat jika ada pihak keluarga yang datang mengambil.

"Kalau ada keluarga akan bawa pulang, ya kami serahkan ke keluarganya," ujar Danil.

Marshanda sebelumnya menyatakan akan berembuk dengan keluarga sebelum membawa pulang ayahnya Irwan Yusuf yang saat ini ditampung di Panti Sosial Bina Insan Bangun Daya 2, Cipayung, Jakarta Timur.

"Nanti kita akan rapatkan dengan keluarga," kata Marshanda, usai menemui ayahnya, di panti tersebut, Senin (28/3/2016).

Marshanda masuk ke dalam panti dalam pertemuan tertutup dengan ayahnya. Ia nampak masuk dengan kekasihnya Egi John. Sekitar 20 menit dirinya keluar dari panti.

"Papa dalam kondisi sehat, aku mau pulang dulu untuk ngambil baju sama rapat dengan keluarga papa," ujar Marshanda.

Marshanda sempat mengatakan, keluarga dari ayahnya sudah menyiapkan tempat tinggal bagi sang ayah. (Baca: Marshanda Akui Pengemis yang Ditangkap Dinsos adalah Ayahnya )

"Dari tante ku dari oma dari opa juga sudah cerita kalau sudah ada tempat tinggal buat papa. Terus segala sesuatunya sudah disiapkanlah. Aku lagi tek-tokan sama tante, apakah papa pulang sama aku atau sama tante," ujarnya.

Kompas TV Marshanda Kunjungi Ayahnya di Panti Sosial
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com